tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 5 persen, sehingga Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan terhitung mulai pukul 10.36 waktu JATS, Kamis (10/9/2020).
Hal ini mengacu pada Peraturan Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020. Perdagangan akan kembali dilanjutkan pada pukul 11.06. Demikian disampaikan Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono dalam siaran persnya.
Saat dihentikan, IHSG berada di posisi 4.891,878. Mengawali perdagangan Kamis, IHSG memang langsung melemah. Dalam 5 menit perdagangan, IHSG langsung anjlok di bawah level 5.000.
Saham-saham unggulan berjatuhan sehingga terkena auto rejection bawah (ARB). Beberapa di antaranya adalah BRI (BBRI) anjlok hingga 6,74% ke level Rp3.180, BNI (BBNI) anjlok 6,87% ke level Rp4.680, Telkom (TLKM) anjlok 5,71% ke level 2.640, Bank Mandiri (BMRI) anjlok 6,93% ke level Rp5.375, Astra International (ASII) anjlok 6,94% ke level Rp4.560, PGN (PGAS) anjlok 6,70% ke level Rp1.045.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyinggung kebijakan rem darurat yang diumumkan oleh Pemprov DKI Jakarta 14 September 2020. Airlangga mengatakan pengumuman pemberlakuan lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah memengaruhi sentimen pasar.
“Dari indeks (IHSG) masih ada ketidakpastian akibat announcement Gubernur DKI tadi malam hingga pagi tadi indeks sudah di bawah 5.000,” ucap Airlangga dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kadin, Kamis (10/9/2020).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti