tirto.id - Beragam iklan atau informasi mengenai obat banyak tersebar di Facebook. Banyak iklan obat di media sosial yang memanfaatkan sosok terkenal untuk mempromosikan produknya.
Sayangnya, tidak semua membagikan informasi yang benar. Terdapat sejumlah iklan obat di media sosial yang mencatut artis atau tokoh besar. Tirto sempat menemukan sejumlah unggahan yang memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI), untuk merekayasa pesan yang disampaikan seorang tokoh.
Terbaru, kami menemukan sebuah unggahan yang mencatut nama dr. Tirta Mandira Hudhi di Facebook. Unggahan dari akun "The Class" berisikan sebuah video yang menunjukkan dokter Tirta berbicara soal pengobatan alternatif selain ke rumah sakit (arsip).
“Jika anda ingin sehat dan berhenti pergi ke dokter, berhentilah menderita masalah perut setiap hari, kembung, dan diare dan singkirkan penyakit seperti alergi, kulit gatal, masalah jerawat, bau mulut, kecemasan, insomnia dan depresi, masalah hati dan ginjal, risiko serangan jantung, dan stroke. Maka anda perlu mengetahui penyebab sebenarnya dari penyakit anda. Agar anda tidak menghabiskan banyak uang untuk dokter yang tidak kompeten, pengobatan yang salah, dan mengkonsumsi obat yang justru membawa anda ke liang kubur,” begitu ucap dr Tirta dalam video.
Video tersebut juga banyak membahas tentang parasit sebagai masalah utama bagi kesehatan. Pengunggah juga mencantumkan tautan menuju halaman pemesanan obat pembunuh parasit. Sekilas melihat video tersebut, terlihat beberapa potongan pembicaraan dr. Tirta yang kurang terpotong dengan rapi. Hal ini menimbulkan kecurigaan terhadap keaslian video.
Meski begitu, nyatanya video ini cukup populer. Sudah ada 280 ribu orang menonton video tersebut sampai Selasa (22/1/2025). Terdapat juga lebih dari 1,1 ribu tanda suka dan 76 komentar di unggahan ini.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar dr Tirta mempromosikan obat pembunuh parasit?
Pemeriksaan Fakta
Tirto mencoba menyaksikan keseluruhan video tersebut. Meski durasi maksimal video 10 menit, nyatanya konten dalam video hanya ada pada sekitar tiga menit pertama.
Dalam video tersebut terlihat dr. Tirta menarasikan berbagai hal, mulai dari beragam masalah kesehatan, peran parasit dalam merusak kesehatan, sampai dengan penelitian dengan Kementerian Kesehatan untuk meneliti penyakit mematikan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, video monolog dr. Tirta tersebut terlihat mencurigakan. Sebab gerak mulut dan audio yang ada tidak sinkron di beberapa bagian.
Melihat beberapa kecurigaan, Tirto melakukan pemindaian kandungan konten AI. Kami menggunakan perangkat Hive Moderation dan TrueMedia.
Hasil pemindaian Hive Moderation terhadap potongan video di bagian awal tersebut, menunjukkan kemungkinan yang sangat tinggi, 99,8 persen, bahwa konten audio dalam video itu adalah buatan AI.
Kesimpulan serupa juga datang dari TrueMedia. Alat pemindai ini merekam bahwa terdapat bukti substansial kalau konten audio dalam video dr. Tirta tersebut mengandung manipulasi menggunakan AI.
Kami kemudian juga melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) terhadap potongan video. Hasil pencarian mengarahkan ke foto berikut, tangkapan layar Pikiran Rakyat dari artikel bertanggal 10 Oktober 2022. Di bagian kredit foto tersebut, tertulis bahwa foto diambil dari kanal YouTube Tirta PengPengPeng.
Kami mencoba mengunjungi akun YouTube tersebut dan menemukan video berikut. Video unggahan 1 Agustus 2021 tersebut berjudul, "#suaratirta: SPELE NAMUN BERBAHAYA DAN MENGANCAM NYAWA".
Dalam video tersebut, dr. Tirta membahas kebiasaan sepele yang bisa membahayakan kesehatan. Terlihat dalam video itu, dr. Tirta mengenakan pakaian serba putih, serupa dengan yang dia kenakan di video unggahan di Facebook. Begitu pula latar putih dengan rak di sisi kiri video juga serupa dengan unggahan di Facebook.
Terlihat dalam video di Facebook, gerakan dr Tirta menunjuk ke telinganya. Sementara di video aslinya, dr. Tirta menjelaskan soal bahaya mengorek kuping. Oleh sebab itu, gestur mendekatkan jari ke telinga relevan dengan bahasan soal bahaya menggunakan korek kuping.
Di video tersebut dia membahas empat kebiasaan sepele yang dapat mengganggu kesehatan. Empat bahaya tersebut adalah mengorek kuping, menahan buang air kecil, duduk terlalu lama tanpa olahraga, dan memaksa fisik untuk olahraga.
Tidak ada bahasan soal parasit ataupun promosi obat untuk pengobatannya dalam video asli tersebut.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan video dr Tirta mempromosikan obat pembunuh parasit di Facebook bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video yang beredar di media sosial adalah hasil suntingan menggunakan suara buatan AI. Dokter Tirta tidak mempromosikan ataupun membahas soal pengobatan parasit dalam video aslinya.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty