tirto.id - Mantan anggota Exco PSSI Hidayat mengancam Manajer Madura FC Januar Herwanto dalam pertandingan Liga dua tahun lalu yang bertujuan untuk membuat tim berjuluk Laskar Jokotole itu kalah.
Khususnya dalam pertandingan melawan PSS Sleman.
“Hidayat selaku terlapor mengancam Januar agar tim tersebut kalah,” ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (20/2/2019).
Dedi menirukan ancaman Hidayat:
“Kalau kamu (Madura FC) melawan PSS Sleman, kamu harus kalah.”
“Kamu saya kasih uang Rp100 juta. Kalau tidak mau, saya naikkan Rp150 juta.”
“Kalau kamu tidak mau juga (menerima suap), saya akan beli pemainmu jika kamu tidak menuruti kemauan saya.”
Ia menyatakan Hidayat mengancam Januar secara langsung, tidak secara non-verbal.
“Ancaman itu yang kami sedang dalami saat ini. Hidayat sudah cukup kuat dalam persepakbolaan Indonesia. Ia bisa mengatur perangkat pertandingan seperti wasit dan pengawas pertandingan,” jelas Dedi.
Jika ancaman itu terbukti berdasarkan keterangan saksi, maka status Hidayat dari terlapor bisa menjadi tersangka.
“Semua menunggu hasil pemeriksaan dan hasil gelar perkara,” ucap Dedi.
Pengusutan kasus ini berdasarkan laporan kepolisian tipe A atas terlapor Hidayat.
Hidayat mengundurkan diri menjadi anggota Exco PSSI pada 3 Desember 2018. Keputusan tidak lama usai dirinya dituduh terlibat dalam skandal pengaturan skor di Liga 2.
Komite Disiplin PSSI melarang Hidayat beraktivitas di dunia sepak bola selama tiga tahun dan wajib membayar denda sebesar Rp150 juta. Ia juga tidak diperkenankan memasuki stadion selama dua tahun.
Dilansir dari https://www.pssi.org/news/hidayat-resmi-mundur-dari-exco-pssi
Hidayat mengatakan bahwa pilihan ini adalah yang terbaik dan ia tidak ingin ada beban moral dalam dirinya maupun PSSI.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Nur Hidayah Perwitasari