tirto.id - Kamu ingat rasanya anyang-anyangan? Rasa seperti ingin buang air kecil terus-menerus namun air seni yang keluar hanya sedikit. Seiring itu, muncul nyeri dan sensasi terbakar atau panas. Kondisi ini, dikenal dengan istilah medis disuria, perlu diwaspadai sebagai gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Sesuai namanya, seperti ditulis WebMD, ISK adalah infeksi bakteri yang menyerang daerah saluran kemih. Penyakit ini cenderung menyerang perempuan.
Pakar memperkirakan risiko terinfeksinya sebesar 1 dari 2 bagi seorang perempuan dalam seumur hidupnya, dan mungkin akan terkena berkali-kali. Sedangkan peluang infeksi pada laki-laki hanya 1 dari 10.
Hmm, kenapa, ya?
Usut punya usut, ternyata ini berkaitan dengan anatomi tubuh kita. Perempuan punya uretra lebih pendek dibanding laki-laki.
Uretra adalah saluran tipis yang menghubungkan kandung kemih dan lubang kencing. Akibatnya, pada perempuan, akses perpindahan bakteri ke dalam kandung kemih jadi lebih cepat.
Gejala ISK bisa tambah parah kalau kamu merasakan nyeri di punggung atau perut bagian bawah. Pertanda lain yang bisa diamati langsung seperti air seni berwarna keruh, gelap, berdarah, atau berbau aneh. Penderita ISK juga cepat merasa lelah, demam, hingga menggigil—yang tandanya infeksi bakteri sudah menyebar sampai ginjal.
Seberapa sering penyakit ini ditemui? Mari lihat contoh prevalensi kasusnya di Amerika Serikat.
Menurut Betsy Foxman dalam studi di American Journal of Medicine (2002), nyaris satu dari tiga perempuan terkena ISK setidaknya sekali dalam hidupnya. Sementara menurut versi WebMD, satu dari lima perempuan bisa terinfeksi ISK untuk yang kedua kali.
Selain perempuan muda, populasi paling riskan terkena ISK meliputi bayi, perempuan hamil, lansia, pasien dengan cedera tulang belakang atau pemakaian kateter, diabetes atau multiple sclerosis, penyakit imunodefisiensi, dan kelainan urologis.
Dari sekian skenario infeksi di atas, pemakaian kateter rupanya paling banyak berkorelasi dengan ISK. Lebih lanjut dijelaskan oleh Foxman, ada satu juta lebih kasus pemasangan kateter di rumah sakit atau di rumah yang mengakibatkan infeksi bakteri pada kandung kemih. Prevalensinya di kalangan lansia, yang lazim dipasangkan kateter, sekitar 25 persen dari seluruh penyebab ISK.
“Selain itu, bakteri yang terdapat di air atau toilet juga bisa menyebarkan ISK,” demikian disampaikan spesialis urologi Dr. dr. Irfan Wahyudi, Sp.U (K).
Lalu, apa yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjangkit ISK?
Yang utama, jangan suka menahan buang air kecil, ya. Perbanyak juga minum air. Kalau tubuhmu kurang air minum, ginjal akan kehilangan cairan sehingga urine jadi lebih pekat. Kondisi ini bisa memancing penyerangan bakteri ke arah kandung kemih dan ginjal.
Selain itu, penting untuk membersihkan area genital sebelum dan sesudah berhubungan seks, sebab bakteri bisa ditularkan melalui aktivitas seksual. Cara membersihkan area genital juga tak boleh sembarang. Gerakannya harus dari arah depan ke belakang (anus). Gerak sebaliknya bisa menyebabkan bakteri E. Coli dari anus berpindah ke vagina.
Kebiasaanmu memakai alat kontrasepsi tertentu juga bisa meningkatkan risiko infeksi ISK. Apabila kamu kerap pakai diafragma, spermisida, atau kondom yang tidak dilumasi, sebaiknya coba beralih ke kontrasepsi lainnya ya. Diafragma bisa meningkatkan pertumbuhan bakteri sementara spermisida dan kondom tak berpelumas menyebabkan iritasi.
Pengobatan ISK
Dokter biasanya memberikan perawatan khusus pada pasien yang terjangkit ISK lebih dari tiga kali dalam setahun. Mereka meresepkan antibiotik baik suntik atau oral untuk mencegah infeksi berulang.
“Jika bakteri naik hingga ke dalam darah, kita biasa beri antibiotik suntik supaya lebih kuat reaksinya,” lanjut dr. Irfan.
Kemudian dokter juga akan memberikan terapi berkaitan dengan penyebab ISK. Misalnya menghancurkan sumbatan atau batu di kandung kemih, atau memberi terapi pada penyempitan saluran kemih dan prostat.
Penanganan ISK tak terbatas pada tindakan medis saja.
Sayangnya, cranberry tidak bisa memberikan efek yang sama pada setiap orang. Meskipun American College of Obstetrics and Gynecology setuju jus cranberry bisa memperkecil risiko ISK, belum jelas takaran idealnya dalam satu hari. Apalagi, rasa asam cranberry mungkin berisiko bagi sebagian dari kamu yang punya keluhan lambung atau pencernaan.
Di samping itu, kandungan asam oksalat tinggi bisa meningkatkan risiko batu ginjal karena membuat urine bersifat asam. Alhasil, terbentuklah asam urat. Jika konsentrasi asam urat sudah tinggi, bisa terbentuk batu dari kristal asam urat tersebut.
Kamu yang sedang minum obat pengencer darah juga perlu waspada karena konsumsi cranberry bisa menimbulkan pendarahan.
Maka dari itu, ayo kita cegah ISK dengan kebiasaan sederhana seperti konsumsi cukup air, jaga kebersihan area genital, basuh vagina dari arah depan ke belakang, berupaya resik saat berhubungan seksual dan pertahankan toilet tetap bersih dan kering.
*Artikel ini pernah tayang ditirto.iddan kini telah diubah sesuai dengan kebutuhan redaksional diajeng.
Editor: Maulida Sri Handayani & Sekar Kinasih