Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hati-Hati, Modus Penipuan Lowongan Kerja ke Luar Negeri

KemenP2MI mengimbau masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan kerja ke luar negeri yang belakangan marak tersebar di media sosial.

Hati-Hati, Modus Penipuan Lowongan Kerja ke Luar Negeri
Ilustrasi ponsel menunjukkan peringatan penipuan di layar. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Belum lama ini, beredar di media sosial, unggahan penipuan yang berisi tawaran bekerja di luar negeri yang mencatut nama PT Karya Satria Abadi (KSA) dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI.

Unggahan tersebut tersebar di media sosial, di antaranya melalui grup “IVJ (Info Visa & Job/Info Lowongan Kerja Luar Negeri)", dan yang kami temukan pula di grup "KUMPULAN TKI DAN TKW INDONESIA", yang berisi tawaran lowongan pekerjaan bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran.

Melalui poster yang disertakan, tawaran tersebut mengeklaim bahwa lowongan itu merupakan lowongan resmi dari perusahaan penyalur pekerja migran ke luar negeri. Masyarakat yang mendaftar program tersebut dijanjikan akan diberikan uang saku dan fasilitas, seperti makan dan mess, selama mengikuti pelatihan kerja.

Proses perekrutan pun diklaim gratis dan masyarakat yang diterima juga dijanjikan akan segera mendapatkan penempatan kerja di luar negeri. Poster tersebut juga mencantumkan nama PT KSA dan sejumlah logo instansi pemerintahan seperti BP2MI dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Demi menipu korban, unggahan tersebut juga mencantumkan alamat asli PT KSA di situs dan disertai dengan foto-foto kegiatan pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri. Terakhir, unggahan tersebut juga menampilkan nomor narahubung bagi masyarakat yang tertarik dengan lowongan tersebut.

Berdasarkan hasil keterangan yang diterima Tirto, sebanyak empat orang diketahui telah menjadi korban dari penipuan tersebut. Masing-masing korban mengaku telah merogoh uang sebesar Rp1,5 juta hingga Rp12,5 juta, yang diberikan kepada pelaku.

Kepala BP3MI Riau, didampingi Tim Pelindungan BP3MI Riau, mengunjungi PT KSA yang nama perusahaannya dicatut oleh penipu sebagai perusahaan penyalur PMI resmi ke luar negeri.

PT KSA, melalui pernyataan General Manager (GM) Robiyansyah, mengaku dirugikan dengan adanya unggahan penipuan yang mencatut nama perusahaannya tersebut dan akan melaporkan kasus penipuan tersebut ke Polda Riau.

Dalam rangka mengawal kasus ini, beberapa langkah yang telah dilakukan BP3MI Riau. Pertama, membuat flyer informasi hoaks terkait informasi di media sosial. Kedua, berkoordinasi dengan Direktorat Siber KP2MI/BP2MI untuk melakukan take down akun media sosial palsu. Ketiga, mengarahkan korban untuk membuat laporan kepolisian. Keempat, melakukan pendampingan kepada PT KSA untuk membuat Laporan kepolisian.

“BP3MI Riau akan terus mengawal kasus penipuan ini dengan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum. Terlebih korban melakukan transfer kepada pelaku Meli Harli dengan rekening tujuan sangat jelas dengan harapan APH dapat men-tracing aliran dana tersebut,” tulis keterangan resmi BP3MI Riau.

Tips Menghadapi Penipuan Lowongan Kerja di Luar Negeri

1. Cermati Akun Pengunggah Lowongan Tersebut

Saat menemukan lowongan pekerjaan di luar negeri di media sosial, penting untuk mengetahui dan memverifikasi terlebih dahulu akun yang mengunggah klaim tersebut.

Jika akun tersebut mengatasnamakan perusahaan atau instansi pemerintah terkait, pastikan bahwa akun itu adalah akun asli.

Verifikasi akun melalui penelusuran di mesin pencarian atau situs resmi dari perusahaan/instansi tersebut. Jika nama akun yang ditemukan berbeda dari yang tercantum dalam iklan, hal itu bisa menjadi indikasi lowongan pekerjaan palsu.

Meskipun terkadang akun penipu tersebut menggunakan nama dan foto yang menyerupai perusahaan atau instansi, namun akun palsu tersebut bisa dipastikan tidak akan memiliki centang biru atau verifikasi resmi.

Perhatikan juga jumlah pengikut dan aktivitas unggahan dalam akun tersebut. Jika jumlah pengikut dirasa tidak wajar (terlalu sedikit) dan setiap unggahan memiliki narasi yang sama, kemungkinan besar itu adalah akun palsu.

2. Cermati Situs yang Dilampirkan dan Jangan Berikan Data Pribadi

Seringkali unggahan penipuan menyertakan tautan situs, yang harus diakses sebagai syarat untuk bisa melamar pekerjaan tersebut. Jika situs yang dituju bukanlah situs resmi dari perusahaan atau instansi terkait.

Jadi, jangan berikan sejumlah uang atau informasi pribadi yang diminta dalam situs tersebut, termasuk nama, nomor telepon, alamat, nomor KTP, nomor rekening, dan sebagainya.

3. Hubungi Instansi Terkait

Cara terakhir yang bisa dilakukan untuk menghindari modus penipuan ini adalah dengan menghubungi langsung pihak penyelenggara baik itu perusahaan atau instansi yang namanya dicatut untuk mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut.

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (disingkat KemenP2MI/BP2MI), adalah kementerian yang menyelenggarakan suburusan pemerintahan pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang merupakan lingkup dari urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.

Melalui keterangan dalam unggahan resminya, KemenP2MI mengimbau masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan kerja ke luar negeri yang belakangan marak tersebar di media sosial.

“Biasanya pelaku kejahatan menjanjikan keberangkatan kerja secara cepat, minim syarat, dan biaya murah serta mengabaikan syarat dan ketentuan prosedur bekerja ke luar negeri sesuai peraturan yang berlaku,” tulis keterangan resmi instansi tersebut.

Menanggapi masalah tersebut, Kementerian P2MI/BP2MI saat ini menyediakan kanal pelaporan informasi dugaan penipuan mengenai peluang kerja luar negeri yang terjadi di sosial media.

Masyarakat dapat mengakses kanal pengaduan yang tersedia dalam barcode di unggahan ini jika menemukan adanya indikasi penipuan tersebut. Selain itu, masyarakat juga bisa mengunjungi tautan berikut: bit.ly/PengaduanSiberP2MI.

“#SobatMigran harap selalu waspada dan mawas diri dengan menghindari segala tipu daya para Pelaku. Jangan sampai kamu menyesal menjadi korban. Laporkan segala bentuk Penipuan peluang kerja luar negeri yang kamu temui di media Sosial melalui link atau scan QR yang ada di visual ya,” tulis keterangan resmi kementerian.

Baca juga artikel terkait BP2MI atau tulisan lainnya dari Alfitra Akbar

tirto.id - News
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Farida Susanty