Menuju konten utama

Harga Minyak Dunia Naik Akibat Kebakaran di Kanada

Harga minyak dunia naik, terpengaruh oleh kebakaran besar di kawasan kota Fort McMurray, Provinsi Alberta, Kanada. Kebakaran memaksa produksi minyak negara tersebut berkurang

Harga Minyak Dunia Naik Akibat Kebakaran di Kanada
(Ilustrasi) Penambangan Minyak. Foto/Shutterstock

tirto.id - Harga minyak mentah dunia naik menyusul kebakaran besar yang terjadi di kawasan kota Fort McMurray, Alberta, Kanada. Peristiwa ini memaksa produsen pasir minyak (oil sands) Kanada mengurangi jumlah produksi mereka.

Dikutip dari Antara, Sabtu (7/5/2016), kebakaran hutan tersebut juga telah memaksa evakuasi besar-besaran di Fort MacMurray pada Jumat (6/5/2016). Dilaporkan 100.000 orang di kawasan tersebut harus keluar dari kota. Selain itu, perusahaan-perusahaan di kota tersebut juga terpaksa menghentikan proses produksi mereka, termasuk perusahaan tambang pasir minyak meskipun api nampak belum merambat sampai ke lokasi-lokasi tambang minyak tersebut.

"Saat ini diperkirakan bahwa hingga satu juta barel per hari produksi Kanada telah offline," kata Matt Smith dari ClipperData.

Beberapa perusahaan produsen minyak termasuk Suncor Energy, Shell dan Husky telah menutup pabrik atau mengurangi produksi mereka.

Smith mencatat bahwa Kanada memproduksi sekitar empat juta barel per hari minyak mentah, dan kira-kira 80 persen dari jumlah itu diproduksi di Alberta, di mana sebagian besar dihasilkan dari pasir minyak. Sebagian besar dari jumlah tersebut akan disalurkan ke pasar AS.

"Sementara infrastruktur belum rusak, evakuasi staf digabung dengan penutupan pencegahan jaringan pipa adalah apa yang mendorong penurunan produksi," kata Smith.

Tim Evans dari Citi Futures mengatakan kerugian produksi yang meningkat di Alberta terus memberikan pasar kerugian dalam jangka pendek. Ia menuturkan, keadaan dapat segera pulih bila proses produksi bisa segera kembali dilakukan.

"Para pedagang mungkin tidak ingin risiko ancaman kebakaran berkurang pada Senin, (9/5/2016) memungkinkan produksi untuk pulih," kata Smith.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 34 sen menjadi berakhir di 44,66 dolar AS per barel di New York Exchange. WTI kehilangan hampir tiga persen selama seminggu. Kondisi ini menyebabkan keuntungan berhenti selama empat minggu berturut-turut.

Di London, minyak mentah Brent Nort Sea merosot lebih dari empat persen. Untuk penyerahan Juli menetap pada 45,37 dolar AS per barel, naik 36 sen dari penutupan Kamis (5/5/2016).

Di samping itu, harga minyak juga dipengaruhi oleh penurunan produksi di Nigeria. Di negara tersebut terjadi serangan militan pada fasilitas lepas pantai Chevron di Nigeria, yang merupakan produsen minyak terbesar Afrika. Masalah ini memberikan tekanan pada para pedagang.

"Penurunan produksi minyak Nigeria juga memberikan beberapa tekanan, meskipun kami mencatat bahwa penurunan pada April itu tidak cukup untuk membatasi peningkatan pasokan OPEC secara keseluruhan," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Fakta bahwa jumlah rig minyak AS jatuh untuk minggu ketujuh berturut-turut juga membantu mendukung pasar. Menurut perusahaan jasa minyak Baker Hughes, jumlah rig minyak AS yang digunakan turun empat rig pada pekan lalu menjadi 328 rig. (ANT)

Baca juga artikel terkait HARGA MINYAK DUNIA

Sumber: Antara
Editor: Putu Agung Nara Indra