tirto.id - Pudji Ismartini, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, menjelaskan bahwa bahwa beras berperan sebagai peredam utama inflasi pada Oktober 2025. Dari seluruh provinsi di Indonesia, 23 provinsi mengalami deflasi beras, tiga provinsi stabil, dan hanya 12 provinsi yang mencatat inflasi—komposisi yang menunjukkan bahwa penurunan harga berlangsung luas di berbagai wilayah.
Penurunan terjadi di seluruh segmen pasar dengan harga di tingkat penggilingan turun rata-rata 0,54 persen dan di tingkat grosir, harga turun 0,18 persen, serta di tingkat eceran terjadi deflasi 0,27 persen.
Penurunan kompak dari hulu hingga hilir ini jarang terjadi pada periode-periode sebelumnya, karena pergerakan harga biasanya tidak seragam. Kondisi ini menunjukkan bahwa stabilisasi pasokan, distribusi, dan kebijakan intervensi pemerintah sedang berada pada efektivitas optimal.
Selain beras, komoditas pangan lain seperti bawang merah, cabai rawit, dan tomat juga turut menekan inflasi.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis
Masuk tirto.id



































