Masuk tirto.id
tirto.id - Komoditas beras kembali mengalami deflasi, meneruskan tren yang sama sejak September 2025. Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, menyebut deflasi beras pada Oktober 2025 lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Beras di tingkat grosir, deflasi sebesar 0,18 persen, dan di tingkat eceran 0,27 persen secara month to month,” kata Pudji, Senin (3/11/2025).
Menjelang akhir tahun, deflasi alias penurunan harga beras merupakan faktor penting dalam meredam tekanan inflasi nasional. Deflasi beras terjadi di 23 provinsi. Harga beras di 3 provinsi tercatat stabil, sedangkan di 12 provinsi terjadi inflasi.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyebut bahwa fenomena deflasi beras disebabkan oleh sinergi bersama lintas sektoral dengan pengawalan di setiap kabupaten.
“Tujuan kami menurunkan harga supaya masyarakat bahagia, dan itu sudah tercapai. Tapi, kami tidak berhenti di sini. Kami bentuk tim pengawal harga di setiap kabupaten untuk memastikan stabilitas harga beras,” kata Amran, Senin (3/11/2025).
Amran meyakini, dengan berbagai kebijakan dan kerja sama lintas sektor, sektor pertanian Indonesia tengah berada di jalur yang benar menuju kemandirian pangan.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis
