tirto.id - Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi pada periode pengamatan Selasa, (1/3/2022) pukul 00:00-06:00 WIB.
Pada periode pengamatan yang sama juga teramati adanya guguran lava pijar sebanyak 7 kali dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.
Meski begitu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menegaskan bahwa hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga, berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Berita Gunung Merapi Terkini
Periode pengamatan
01-03-2022 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara 13-22 °C, kelembaban udara 66-86 %, dan tekanan udara 567-717 mmHg.
Visual
● Gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah.
● Teramati guguran lava pijar 7 kali jarak luncur maksimum 1.800 meter kearah barat daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 21, Amplitudo : 3-24 mm, Durasi : 17-109 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 5, Amplitudo : 3-16 mm, S-P : 0.4-0.6 detik, Durasi : 5-11 detik)
Kesimpulan
Tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya