tirto.id - Google for Education di Indonesia merilis panduan pengembangan pendidikan berbasis teknologi di Indonesia bertajuk Masa Depan Pendidikan Indonesia: Lima Tema, Senin (22/5/2023) di Jakarta.
Dalam laporan tersebut, Google Indonesia merekomendasikan agar pemerintah Indonesia berinvestasi dalam infrastruktur dan peralatan untuk mendukung penggunaan teknologi di sekolah.
Google menilai konektivitas menjadi tantangan yang signifikan dalam transformasi digital di pendidikan.
"Teknologi dapat mentransformasi pendidikan di Indonesia dengan meningkatkan akses informasi, memperluas kesempatan belajar dan mendorong siswa ikut aktif dalam proses belajar mengajar," terang Country Lead Google for Education di Indonesia, Olivia Husli Basrin dalam pers briefing di Jakarta.
Dalam konteks di Indonesia, masalah infrastruktur dan konektivitas memang amat krusial. Hal ini mengingat, per 2022 masih ada 12.548 kelurahan dan desa di seluruh Indonesia yang belum terjangkau jaringan 4G.
Ketimpangan ini semakin nampak jelas saat pandemi COVID-19 melanda. Riset ISEAS-Yusof Ishak Institute mendapati hanya 40 persen orang Indonesia yang memiliki akses internet dan 69 juta siswa kehilangan akses pendidikan dan pembelajaran saat pagebluk.
"Apakah mungkin 100 persen dapat terjangkau internet nantinya? Pertanyaan itu hanya regulator yang bisa menjawab. Kami di sini tentunya berharap demikian," sambung Olivia.
Rekomendasi lain yang coba ditawarkan ialah memberi pelatihan pada guru dan fasilitas yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi secara efektif di kelas.
Google sendiri menyebut telah memberikan pelatihan alat kepada 405 ribu guru dan 14.700 guru menjadi Pendidik Tersertifikasi Google.
"Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai yang tertinggi di Asia Pasifik," pungkas Olivia.
Penulis: Restu Diantina Putri
Editor: Gilang Ramadhan