Menuju konten utama

Google akan Cabut Konten Video Teroris dari YouTube

Google akan lebih ketat mengidentifikasi hingga mencabut konten teroris atau ekstremis kekerasan di platform berbagi video YouTube.

Google akan Cabut Konten Video Teroris dari YouTube
Ilustrasi pengakses Youtube. TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Google akan menerapkan langkah-langkah lebih luas lagi dalam mengidentifikasi dan mencabut konten teroris atau ekstremis kekerasan di platform berbagi video YouTube, menurut perusahaan internet raksasa ini dalam satu posting blog.

Google menyatakan akan mengambil posisi lebih tegas dalam video-video yang berisi konten yang bernada rasial atau hasutan keagamaan dengan menerbitkan peringatan dan tidak merekomendasikannya ke pengguna, sekalipun konten-konten itu tidak tegas menyalahi kebijakan Google.

Google juga akan merekrut sumber daya teknik yang lebih banyak dan meningkatkan penggunaan teknologinya untuk membantu mengidentifikasi video-video ekstremis.

Selain itu, Google juga akan menambah pelatihan bagi para pemilih konten guna mengidentifikasi dan mencabut dengan cepat konten semacam itu.

"Selama ini kami dan yang lainnya bekerja bertahun-tahun dalam mengidentifikasi dan mencabut konten yang menyalahi kebijakan kami, kebenaran yang tidak mengenakkan adalah bahwa kami sebagai industri, mesti menyadari bahwa saat ini banyak lagi hal yang mesti dilakukan," kata penasihat umum Google Kent Walker, seperti dikutip dari Reuters.

Google akan memperluas kolaborasinya dengan kelompok-kelompok kontra-ekstremis dalam mengidentifikasi konten yang mungkin digunakan untuk meradikalisasi dan merekrut ekstremis.

Google juga akan membidik rekrutan-rekrutan potensial ISIS melalui iklan online tersasar dan mengalihkan mereka ke video-video anti-teroris demi mengubah pola mereka dari semula ingin bergabung dengan teroris menjadi menjauhinya.

Selama ini Jerman, Prancis dan Inggris menekan Facebook dan penyedia media sosial lainnya seperti Google dan Twitter untuk berbuat lebih banyak lagi dalam mencabut konten militan dan ujaran kebencian.

Facebook sendiri sejak Kamis pekan lalu telah mengambil langkah menghapus konten terorisme. Facebook telah menggunakan kecerdasan buatan seperti pencocokan imej dan pemahaman bahasa untuk mengidentifikasi dan mencabut konten ekstremis secepatnya.

Baca juga artikel terkait YOUTUBE atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Teknologi
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri