tirto.id - Nama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka terus menjadi sorotan publik usai dirinya dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ditetapkan sebagai pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Selain polemik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang usia minimal capres-cawapres yang melancarkan langkah Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu banyak diperbincangkan masyarakat karena merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam Pemilu 2024.
Kontroversi pencalonan Gibran itu juga kemudian memantik beragam narasi dan klaim di media sosial, mulai dari Presiden Jokowi yang meminta Gibran mundur, warga Solo yang diklaim menolak kedatangan Gibran, hingga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mencabut ijazah Gibran.
Terbaru, sebuah unggahan di media sosial Facebook menyebarkan klaim yang menyebut Gibran meminta maaf di depan media dan mengaku hanya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Akun Facebook “Mindblowiing” mengunggah video berdurasi 10 menit dan 49 detik dengan keterangan foto "BREAKING NEWS TERBUKTI HANYA LULUSAN SMK GIBRAN MINTA MAAF DEPAN MEDIA KRNA BERKHIANAT".
Terdapat takarir "Gibran buka mulut ng4ku dirinya hanya lulusan smk & minta maaf depan media" yang menyertai unggahan. Thumbnail (sampul) video menampilkan sosok Gibran yang sedang memberi keterangan ke awak media.
Sepanjang 24 November 2023—1 Desember 2023 atau selama sepekan tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 161 tanda suka, 152 komentar, dan telah dilihat 13 ribu kali.
Lantas, benarkah Gibran meminta maaf di depan media dan mengaku hanya lulusan SMK?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama, Tim Riset Tirto membedah thumbnail video. Lewat penelusuran melalui reverse image search Google Images, kami menemukan foto tersebut identik dengan unggahan Kompas dalam berita “Menyoal Gibran Maju Pilkada Solo, Bukan Pilihan PDIP Solo hingga Anjuran Ganjar” yang diunggah Oktober 2019.
Foto thumbnail merupakan dokumentasi lama yang tidak ada kaitannya dengan klaim tentang Gibran meminta maaf di depan media dan mengaku hanya lulusan SMK.
Konteks foto tersebut adalah momen Gibran menyerahkan berkas pendaftaran anggota PDIP di kantor DPC PDIP, Solo, Jawa Tengah, Senin (23/9/2019). Gibran mendaftar sebagai kader PDIP sebagai syarat untuk maju menjadi bakal calon wali kota Solo dalam Pilkada 2020.
Tirto melanjutkan penelusuran dengan menonton video ini dari awal sampai akhir. Dari pengamatan Tim Riset Tirto, video di menit awal berisi footage pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang mengomentari isu dugaan Gibran hanya lulusan SMK.
Kami menemukan cuplikan footage video tersebut berasal dari unggahan Instagram pribadi Grace Natalie yang mengklarifikasi Gibran lulus dengan gelar sarjana.
Selanjutnya, footage juga menampilkan pernyataan beberapa orang yang mengomentari isu ijazah Gibran. Namun, tak ada satu pun yang membuktikan klaim Gibran meminta maaf di depan media dan mengaku hanya lulusan SMK.
Setelah sederet footage, video dilanjutkan dengan pembacaan narasi. Tirto memasukkan kata kunci “Terungkap Surat Kemendikbud Soal Ijazah Gibran, Said Didu: Ternyata Setingkat SMK” (sesuai hasil transkrip dari informasi yang disampaikan narator dalam video) ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, kami menemukan artikel fajar.co.id berjudul “Terungkap Surat Kemendikbud Soal Ijazah Gibran, Said Didu: Ternyata Setingkat SMK”.
Artikel yang tayang pada Sabtu (18/11/2023) itu memuat cuitan pernyataan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo di akun X (sebelumnya Twitter) soal surat keterangan penyetaraan ijazah Gibran.
Roy Suryo mengatakan Gibran bukan lulusan S1, melainkan setara SMK. Cuitan tersebut kemudian dikomentari mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu yang menyebut ijazah Gibran setara dengan SMK.
Meski begitu, secara keseluruhan artikel tidak membahas dan membenarkan klaim tentang Gibran meminta maaf di depan media dan mengaku hanya lulusan SMK.
Tirto kemudian melakukan penelusuran untuk mengetahui kebenaran dan konteks isu ini dengan memasukkan kata kunci “Gibran meminta maaf di depan media dan mengaku hanya lulusan SMK” ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, tidak ada satu pun informasi dan sumber kredibel yang membenarkan hal tersebut. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah membantah kebenaran terkait klaim.
Untuk diketahui, Kemendikbudristek telah memberikan penjelasan tentang status ijazah Gibran. Melansir pemberitaan Kompas yang tayang pada Senin (20/11/2023), Gibran telah melakukan penyetaraan ijazah luar negeri di Kemendikbudristek.
Gibran juga sudah memiliki ijazah asli dari University of Bradford, Singapura. Gibran lulus dengan gelar Bachelor of Science bidang studi pemasaran pada 13 November 2010.
Bukti rampungnya studi S1 Gibran juga terlihat dari Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan tentang Hasil Penilaian Kesetaraan Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri atas nama Gibran Rakabuming Raka.
Surat dengan nomor 2296/Belmawa/Kep/IJLN/2019 itu menyatakan ijazah atas nama Gibran Rakabuming Raka dari University of Bradford telah disetarakan dengan Sarjana. Surat diterbitkan pada 8 Agustus 2019.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang membenarkan klaim tentang Gibran meminta maaf di depan media dan mengaku hanya lulusan SMK.
Foto Gibran yang terlihat sedang memberikan keterangan di depan sejumlah media itu tidak ada hubungannya dengan klaim unggahan. Narasi dalam video juga tidak membahas dan tak membenarkan klaim.
Kemendikbudristek pun telah mengonfirmasi Gibran lulus dengan gelar Bachelor of Science bidang studi pemasaran pada 13 November 2010 dari University of Bradford, Singapura.
Jadi, informasi yang menyebut Gibran meminta maaf di depan media dan mengaku hanya lulusan SMK itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected]
Editor: Shanies Tri Pinasthi