tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) untuk pesta demokrasi bulan Februari 2024 mendatang.
Ketiga calon itu pun sudah mendapatkan nomor urut pada Selasa (14/11/2023). Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh nomor 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di nomor 3.
Sepekan usai penentuan nomor urut, muncul isu tentang Prabowo menyesal memilih Gibran sebagai cawapresnya. Narasi tersebut salah satunya diunggah akun Facebook "Daily Qinan".
"Prabowo akui sangat menyesal mengusung gibran cawapres karena ini," begitu narasi yang beredar sejak Selasa (21/11/2023) itu.
Dalam unggahan ada video dengan foto sampul (thumbnail) Prabowo yang tengah berbicara dan sosok Gibran yang menunduk.
Sampai dengan Rabu (29/11), video telah ditonton 7.200 kali, serta menuai 57 impresi (likes dan emoticons) dan 52 komentar. Warganet—dilihat dari sejumlah komentar teratas—cenderung percaya ataupun mendukung pengakuan Prabowo ini.
Tim Riset Tirto juga menemukan video bernarasi serupa di kanal YouTube "Berita Politik Official". Unggahan sudah ditonton 7 ribu kali.
Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar Prabowo mengakui dirinya menyesal karena mengusung Gibran sebagai cawapres?
Penelusuran Fakta
Tirto coba menyaksikan keseluruhan video berdurasi 10 menit 28 detik tersebut sampai tuntas. Hasilnya, tidak ditemukan pernyataan yang menyebut Prabowo menyesal mengusung Gibran.
Penelusuran dengan mesin pencarian mengenai klaim Prabowo menyesal mengusung Gibran juga tidak mengarahkan kami ke informasi apa pun dari sumber kredibel.
Lebih lanjut, foto Prabowo dan Gibran yang ada dalam video unggahan akun Facebook "Daily Qinan" terindikasi hasil suntingan. Dari penelusuran lewat reverse search imageGoogle Lens, potret itu identik dengan dokumentasi Kompas.
Di foto itu terlihat ada Prabowo, tetapi tidak ada Gibran di sisi kiri maupun Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di sisi kanan Prabowo.
Jepretan tersebut adalah momen Prabowo bertemu Front Pemuda Muslim Maluku pada tahun 2014 lalu, merupakan arsip lama keterlibatan Prabowo dalam Pemilu 2014 dan tidak ada hubungannya dengan Pemilu 2024 mendatang.
Berdasarkan pengamatan Tim Riset Tirto, video unggahan akun Facebook "Daily Qinan" sebagian besar berisi pembacaan narasi. Kami lalu melakukan transkrip atas informasi yang disampaikan narator. Hasilnya, diketahui sumber informasi itu berasal dari dua artikel di situs seword.
Artikel pertama berjudul "Prabowo-Gibran Diserang 2 Kekuatan Besar, Berpotensi Gagal ke Putaran 2" yang tayang pada Minggu (19/11/2023). Isinya berupa opini dan analisis tentang kemungkinan Prabowo Gibran tersingkir jika Pemilu 2024 berjalan dua putaran.
Penulis berpendapat ada potensi Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin akan bersama-sama menyerang Prabowo-Gibran. Penulis juga menilai peluang Prabowo-Gibran maju ke putaran dua akan sulit karena sejumlah isu.
Artikel kedua berjudul "Ini Resiko Prabowo Memilih Gibran atau Erick Thohir jadi Cawapres" yang tayang pada Sabtu (21/10/2023), satu hari sebelum pengumuman Gibran sebagai cawapres Prabowo. Isinya penjabaran kelebihan serta kekurangan Gibran dan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo.
Tidak ada satu pun artikel yang membahas seputar penyesalan Prabowo memilih Gibran, klaim itu pun juga tidak ditemukan di sepanjang video.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan Tim Riset Tirto, klaim tentang Prabowo mengaku menyesal mengusung Gibran sebagai cawapresnya itu tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Tidak ada pemberitaan dari media kredibel yang mendukung klaim tersebut.
Jadi, klaim yang menyebut Prabowo menyesal memilih Gibran sebagai calon wakil presidennya itu bersifat salah dan menyesatkan (false andmisleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id
Editor: Shanies Tri Pinasthi