Alfons Yoshio Hartanto
Alfons Yoshio Hartanto menulis untuk Tirto.id sejak tahun 2022. Dengan pengalaman bekerja di media sejak tahun 2016.
Masuk di divisi Riset dan mengerjakan konten-konten berbasis data seperti Periksa Data dan Cukup Tau. Sempat mendapat Anugerah Jurnalistik Mohammad Hoesni Thamrin 2023 untuk nominasi kategori teks dalam artikel soal kemacetan di Jakarta.
Menulis juga artikel Periksa Fakta yang menelusuri misinformasi dan berita hoaks. Mengantongi sertifikat dari Internasional Fact-Checking Network (IFCN) dan sertifikat wartawan muda dari Dewan Pers.
Indeks Tulisan
Hoaks Kaitan Vaksin Covid-19 dengan Persebaran Mpox
Sejumlah ahli kesehatan telah menyatakan tidak ada kaitan antara vaksin Covid-19 dengan penyebaran Mpox.
Tidak Benar Prudential Alami Kebangkrutan
Pertumbuhan positif bisnis, ditambah RBC yang di atas ketentuan regulator, menjadi indikasi Prudential tidak mengalami kebangkrutan.
Hoaks Tautan Pendaftaran CPNS Basarnas 2024 Beredar di Facebook
Tautan dalam unggahan di Facebook mengarahkan ke situs yang tidak terafiliasi dengan situs resmi Basarnas maupun situs resmi BKN.
Benarkah Menekan Samping Kaki Bisa untuk Cek Kesehatan Jantung?
Kondisi kaki membengkak, tidak segera kembali setelah ditekan, adalah gejala berbagai penyakit dan tidak hanya terjadi pada yang mengalami gagal jantung.
Penipuan Program Umroh Gratis dari Gajah Duduk pada Akhir 2024
Kontes yang membagikan tiket umrah gratis dari Gajah Duduk telah terselenggara antara Juli-Agustus 2024. Tidak ada kontes serupa pada Oktober 2024.
Hoaks Tautan Pinjaman Paylater BCA Rp20 Juta di Facebook
Unggahan di Facebook mengarahkan ke situs lain yang tidak terkait dengan situs resmi BCA.
Gejolak Investasi Saham, Akankah Berlanjut di 2025?
Meski peminat saham naik, kondisi ketidakpastian ekonomi global membuat pasar modal Indonesia masih fluktuatif di akhir 2024. Bagaimana tahun depan?
Investasi Emas, Tetap Berkilau atau Meredup di 2025?
Kenaikan harga emas dunia pada tahun 2025 diprediksi tidak akan setinggi seperti yang terjadi pada tahun ini. Apa sebabnya?
Hati-Hati, Ada Situs SATUSEHAT Health Pass Palsu
Kemenkes menekankan, pengisian SSHP hanya melalui situs resmi sshp.kemkes.go.id atau SATUSEHAT Mobile dan tidak dipungut biaya.
Membedah Teori Konspirasi Covid-19 dari Dharma Pongrekun
Teori kepanjangan akronim Covid-19 sebagai sertifikat identitas vaksin dari virus buatan AI, yang disampaikan Dharma, tidak memiliki landasan ilmiah.
Apa Iya Tepung Tapioka dan Gula Merah Bisa Atasi Sakit Lambung?
Belum ada penelitian ilmiah yang bisa memastikan dampak positif dari konsumsi tapioka untuk menyembuhkan penyakit lambung.
Salah, Video Prabowo Promosi Jam Tangan
Potongan video yang beredar di Facebook dicurigai buatan AI. Isi video asli pidato Prabowo tak berhubungan dengan jam tangan.
Hoaks Tautan Pengumuman Penerimaan Pegawai Pemerintah
Tautan penerimaan PPPK di media sosial mengarahkan ke situs yang tidak berhubungan dengan BKN. Informasi soal rekrutmen hanya lewat portal sscasn.bkn.go.id.
Salah Konteks, Video Lama Luhut Marahi Najwa
Video teguran Luhut kepada Najwa adalah video dari tahun 2020, pada program Mata Najwa, dan tidak berhubungan dengan kejadian baru-baru ini.
Benarkah Klaim Labubu Boneka Iblis?
Kreator Labubu, Kasing Lung, menjelaskan, Labubu terinspirasi dari mitologi elf di Eropa, tempat ia tumbuh besar.
Hoaks Klaim Hasil Survei Terkait Pilkada
LSI dan Indikator telah membantah klaim hasil survei kedua lembaga tersebut yang tersebar di media sosial.
Tidak Benar Uang Kertas Resmi BRICS Memuat Bendera Indonesia
Uang yang dipegang Putin di KTT BRICS 2024 dan viral di media sosial hanyalah uang kertas simbolis.
Salah, Kode Salam 3 Jari Anies Tanda Dukung Pramono-Rano
Unggahan tersebut Anies buat dalam rangka Hari Batik Nasional dan Hari Sepeda Nasional, pada 2 Oktober 2024, dan tak berhubungan dengan Pilkada.
Hoaks Lowongan Kerja Mengatasnamakan BNN
Pihak BNN sempat mengunggah informasi yang isinya menyebut kalau informasi soal lowongan pekerjaan hanya dibagikan lembaga lewat kanal resmi.
Jeritan Dompet di Balik Tiket Konser Impian
Eks Menparekraf, Sandiaga Uno, bilang, mahalnya harga tiket konser di Tanah Air, dipengaruhi oleh biaya pengurusan izin acara yang tidak murah.