Menuju konten utama
Periksa Fakta

Benarkah Presiden Jokowi Meminta Gibran untuk Mundur?

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut bahwa Presiden Jokowi meminta Gibran untuk mundur.

Benarkah Presiden Jokowi Meminta Gibran untuk Mundur?
Header Periksa Fakta Jokowi Minta Gibran Mundur. tirto.id/Fuad

tirto.id - Nama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), belakangan tengah menjadi sorotan publik usai dirinya dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (25/10/2023) sebagai pasangan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Langkah Gibran menuai perhatian publik. Selain polemik putusan Mahkamah Konstitusi terkait usia minimal capres-cawapres yang pada akhirnya memungkinkan Gibran maju, Gibran sendiri merupakan kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang telah mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai pasangan capres-cawapres untuk Pemilu 2024.

Tak hanya Gibran yang menjadi perhatian, sang ayah juga turut menjadi sorotan publik. Sejumlah pihak mempersoalkan isu netralitas Jokowi jika sang putra sulung resmi berkontestasi di Pilpres 2024.

Di tengah ramainya perbincangan tentang isu ini, sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim bahwa Presiden Jokowi meminta Gibran mundur.

Akun “Daily Qinan” mengunggah video berdurasi 11 menit dan 28 detik dengan keterangan gambar “MENGEJUTKAN..! JKW MINTA GIBRAN MUNDUR DI BALIK PERTEMUAN 3 BACAORES DI ISTANA” disertai takarir “Jokowi ajak bacapres ke istana, bahas gibran mundur".

Periksa Fakta Jokowi Minta Gibran Mundur

Periksa Fakta Jokowi Minta Gibran Mundur. foto/Hotline Periksa Fakta tirto

Thumbnail (sampul) video memperlihatkan foto Presiden Jokowi dengan tiga capres yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto yang terlihat sedang duduk di meja makan. Dalam gambar tersebut juga nampak sosok Gibran yang terlihat sedang berdiri sambil melambaikan tangan.

Sepanjang 31 Oktober hingga 7 November, atau selama delapan hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 522 tanda suka, 178 komentar dan telah dilihat sebanyak 69 ribu kali.

Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa Presiden Jokowi meminta Gibran mundur?

Penelusuran Fakta

Pertama-tama, Tim Riset Tirto membedah thumbnail yang digunakan dalam video. Dari hasil penelusuran lewat reverse image search Google Images, ditemukan bahwa foto thumbnail yang digunakan identik dengan foto sampul milik Kompas dalam berita berjudul “Jokowi Ajak Capres Prabowo, Ganjar, dan Anies Makan Siang di Istana Merdeka” yang diunggah pada Senin (30/10/2023).

Berbekal informasi dari laman tersebut, konteks asli dari foto itu adalah suasana makan siang Presiden Jokowi bersama bakal capres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Meski begitu, dalam foto itu tak nampak sosok Gibran. Kami menemukan foto Gibran dalam sampul merupakan hasil suntingan. Berdasarkan hasil penelusuran lewat reverse image search Yandex, ditemukan bahwa foto Gibran yang digunakan dalam thumbnail identik dengan foto sampul milik Republika dalam berita berjudul “Gibran Rakabuming Jadi Investor Aplikasi Warteg Wahyoo” yang diunggah pada Senin (11/11/2019).

Selanjutnya, Tirto melakukan penelusuran dengan cara menonton video ini dari awal hingga akhir.

Pada menit awal, video menampilkan footage cuplikan suasana makan siang Presiden Jokowi bersama ketiga bakal capres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023). Dalam cuplikan tersebut juga terlihat Presiden Jokowi sempat memberikan pernyataan tentang ASN yang harus netral.

Secara keseluruhan, isi footage tersebut sama sekali tidak membahas dan membenarkan klaim yang menyebut bahwa Presiden Jokowi meminta Gibran mundur.

Setelah sederet footage tersebut, selanjutnya video berisi pembacaan narasi. Tirto kemudian memasukan kata kunci, “Presiden Jokowi dikabarkan telah mengundang tiga bakal calon presiden, Hermawi Taslim” ke mesin pencarian Google untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi tersebut. Kata kunci itu merupakan hasil transkrip dari informasi yang dibacakan narator.

Hasilnya, Tirto menemukan artikel milik sindonews.com berjudul “Presiden Jokowi Undang 3 Capres ke Istana Siang Ini, Bahas Apa?” yang diunggah pada Senin (30/10/2023). Artikel tersebut menjadi sumber narasi pertama yang dibacakan narator dalam video.

Artikel tersebut membahas pertemuan Presiden Jokowi dengan ketiga bakal capres pada Senin (30/10/2023) sekaligus memuat pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim yang mengonfirmasi adanya pertemuan tersebut.

Lebih lanjut, Hermawi juga mengatakan pertemuan tersebut merupakan bentuk dukungan Presiden Jokowi terhadap tiga bakal capres. Meski begitu, dalam artikel tersebut tidak dijelaskan lebih jauh terkait pembahasan dalam pertemuan tersebut. Artikel tersebut juga tidak membahas klaim soal Presiden Jokowi yang meminta Gibran mundur.

Selanjutnya, narator kembali membacakan narasi yang berbeda. Tirto kemudian kembali memasukan kata kunci “Masyarakat Cirebon diminta untuk terus bekerja membangun daerahnya menjaga stabilitas ekonomi” ke mesin pencarian Google untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi tersebut. Kata kunci itu merupakan hasil transkrip dari informasi yang dibacakan narator.

Hasilnya, kami menemukan artikel milik sinarjabar.com berjudul “Jelang Pemilu 2023, Ini Pesan Presiden Jokowi Untuk Masyarakat Cirebon, Khususnya Soal Stabilitas Ekonomi” yang diunggah pada Selasa (29/8/2023). Artikel tersebut menjadi sumber narasi kedua yang dibacakan narator dalam video.

Artikel tersebut membahas pernyataan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan resmi pada Rapimnas Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) 2023 di Kota Cirebon, Selasa (29/8/2023).

Dalam artikel tersebut, Presiden Jokowi berpesan kepada masyarakat Cirebon untuk tidak tergesa-gesa dalam urusan politik di tahun 2024. Lebih lanjut, Ia berpesan ke masyarakat bahwa yang paling penting untuk dilakukan sekarang adalah bekerja dan membangun ketahanan ekonomi di tingkat daerah.

Secara keseluruhan, artikel ini juga tidak membahas dan membenarkan klaim soal Presiden Jokowi yang meminta Gibran mundur.

Tirto juga menelusuri asal-usul isu dan konteks ini ke mesin pencarian Google dengan memasukan kata kunci “Presiden Jokowi meminta Gibran mundur” Hasilnya, tidak ada satupun informasi dan sumber kredibel yang membenarkan klaim tersebut.

Per Selasa (7/11/2023) atau hingga artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ada satupun pernyataan resmi Presiden Jokowi baik yang disampaikan secara resmi melalui laman resmi Presiden Republik Indonesia (presidenri.go.id) atau melalui akun media sosial resmi presiden yang membenarkan klaim bahwa ia meminta Gibran untuk mundur dari keterlibatannya pada Pemilu 2024.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut bahwa Presiden Jokowi meminta Gibran untuk mundur.

Thumbnail yang digunakan dalam unggahan merupakan suasana makan siang Presiden Jokowi bersama ketiga bacapres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023). Dalam kesempatan itu, tidak ada pernyataan resmi dari Presiden Jokowi yang meminta Gibran untuk mundur.

Sementara, narasi yang dibacakan juga tidak membahas dan membuktikan klaim yang menyebut bahwa Presiden Jokowi meminta Gibran untuk mundur.

Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa Presiden Jokowi meminta Gibran untuk mundur bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfitra Akbar

tirto.id - Politik
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Farida Susanty