Menuju konten utama
Periksa Fakta

Getah Bunga Mahkota Duri Bisa Sembuhkan Sakit Gigi, Apa Benar?

Keamanan penggunaan tanaman mahkota duri untuk gigi berlubang masih dipertanyakan.

Getah Bunga Mahkota Duri Bisa Sembuhkan Sakit Gigi, Apa Benar?
Header Periksa Fakta Getah Bunga Mahkota Duri Bisa Sembuhkan Sakit Gigi, Apa Benar?. tirto.id/Fuad

tirto.id - Awal Agustus lalu, mencuat unggahan di media sosial yang menyebar klaim bahwa air rebusan daun jeruk purut bisa menyembuhkan sakit gigi secara total.

Setelah diperiksa Tirto, klaim tersebut nyatanya tidak tepat, karena air rebusan daun jeruk purut tidak bisa menjadi pengganti pengobatan medis yang tepat untuk masalah kesehatan gigi yang mendasarinya.

Namun informasi miring soal cara mengatasi sakit gigi masih terus bergulir. Belum lama ini, di jagat maya, berseliweran narasi soal khasiat bunga mahkota duri untuk mengobati gigi berlubang. Sebuah akun Facebook dengan nama “Herbal & Healty” (arsip) menyebarkan informasi itu dalam bentuk video reel berdurasi tak sampai satu menit.

Periksa Fakta Getah Bunga Mahkota Duri

Periksa Fakta Getah Bunga Mahkota Duri Bisa Sembuhkan Sakit Gigi, Apa Benar?

Video menunjukkan bunga mahkota duri berwarna merah muda yang tengah dipetik dan mengeluarkan getah putih. Narator video juga menjelaskan langkah yang bisa dilakukan untuk mengobati sakit gigi dengan tanaman ini.

Berdasarkan video, caranya yaitu dengan mengambil getah bunga mahkota duri menggunakan cotton bud, lalu menempelkannya pada gigi yang berlubang.

Lakukan 2 kali sehari. Hati-hati jangan terkena gigi yang sehat,” tulis teks di dalam videonya.

Hingga Rabu (14/8/2024), reel yang pertama kali diunggah pada Senin (18/3/2024) ini sudah dibagikan ke 17 orang, mendapat 37 tanda suka, dan 2 komentar.

Narasi identik juga disebarkan oleh akun Facebook lain bernama “Peace Be”.

Lantas, bagaimana faktanya?

Penelusuran Fakta

Perlu diketahui bahwa tanaman mahkota duri atau Euphorbia milii merupakan salah satu spesies dari genus Euphorbia. Daun mahkota duri berbentuk oval dengan ukuran bervariasi, sementara jaringan xylemnya mengeluarkan eksudat putih yang disebut sebagai getah susu (milky sap).

Saat Tirto menelusuri di Google soal narasi khasiat getah bunga mahkota duri untuk sembuhkan sakit gigi, kami menemukan klaim ini sudah dinyatakan hoaks oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Untuk memastikan informasi ini dari sisi medis, Tim Riset Tirto menghubungi Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten.

Dokter Nurul bilang, narasi semacam ini tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya mengingat belum ada penelitian, terutama uji klinis pada manusia, terkait penggunaan tanaman mahkota duri untuk gigi berlubang. Dengan begitu, keamanannya masih dipertanyakan.

“Perlu diketahui bahwa gigi berlubang merupakan kondisi terkikisnya lapisan terluar gigi yang dicetuskan oleh penumpukan sisa makanan dan kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut,” terang dr. Nurul saat dihubungi Tirto, Rabu (14/8/2024).

Akibatnya, kata dr. Nurul, bakteri bisa menginfeksi area gigi tersebut dan menimbulkan gejala seperti nyeri, yang menjalar hingga area kepala, sulit mengunyah, bengkak di area sekitar gigi berlubang, yang bisa menyebar ke area sekitarnya. Dampak yang terparah yaitu bisa jadi infeksi menyebar lewat pembuluh darah ke organ lain di tubuh, termasuk jantung.

Kondisi gigi berlubang dikatakan memerlukan pemeriksaan oleh dokter gigi dan penanganan seperti pembersihan, penambalan, atau cabut gigi area berlubang, dengan mempertimbangkan kondisi gigi setiap orang.

“Tidak dianjurkan untuk meneteskan zat apapun ke dalam gigi berlubang tersebut karena beresiko menimbulkan alergi, nyeri bertambah, hingga memperparah bengkak karena zat yang terkandung dalam tanaman mahkota duri, misalnya. Itu belum jelas kandungannya, sterilitasnya, dan keamanannya, untuk gigi berlubang,” kata dr. Nurul melanjutkan.

Dokter Nurul mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan ke dokter gigi apabila terdapat gejala gigi berlubang. Hal itu dilakukan agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.

Meski sebuah studi berjudul “Euphorbia-Derived Natural Products with Potential for Use in Health Maintenance” yang dilakukan oleh Salehi, dkk (2019) mengonfirmasi bahwa senyawa dan ekstrak Euphorbia dapat diterapkan untuk pengobatan berbagai penyakit terutama yang berkaitan dengan infeksi mikroba, serta peradangan dan kanker. Namun, beberapa tanaman Euphorbia, terutama getah lateks atau susunya, punya dampak negatif.

Namun, beberapa senyawa Euphorbia bersifat toksik, hasil dari strategi evolusioner pertahanan tumbuhan melawan predator (misalnya, herbivora), senyawa yang memiliki efek kaustik dan iritasi pada kulit serta dapat memicu tumor.

Misalnya, Euphorbia hirta, Euphorbia helioscopia, dan Euphorbia royleana Boiss, yang disebut bisa mengiritasi kulit, mulut, dan tenggorokan, serta bisa menyebabkan sensasi terbakar, peradangan akut (bahkan lecet), dan mual.

Dalam kedokteran hewan, Euphorbia milii Des Moul dan Euphorbia nivulia masing-masing digunakan untuk mengobati diare dan luka pada ternak, namun spesies Euphorbia lainnya dapat menyebabkan iritasi.

Seperti yang telah disebut dr. Nurul, gigi berlubang umumnya disebabkan oleh sejumlah kebiasaan, termasuk jarang menyikat gigi, suka mengunyah es batu, sering mengonsumsi minuman bersoda, atau kurang minum air putih.

Mengutip artikel Halodoc yang sudah ditinjau oleh dr. Rizal Fadli, beberapa cara mengatasi nyeri atau ngilu akibat gigi berlubang, antara lain dengan tambal gigi, penggunaan fluoride, melakukan prosedur crown (mahkota gigi), melakukan perawatan saluran akar, dan cabut gigi.

Tambal gigi merupakan tindakan yang umum dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang, di mana dokter akan membersihkan bagian gigi yang sudah rusak menggunakan bor khusus. Kemudian, dokter akan menambal lubang pada gigi dengan bahan khusus, seperti porselen, emas, perak, atau komposit.

Namun, kalau gigi sudah tidak bisa diselamatkan lagi, maka mau tidak mau gigi tersebut harus dicabut.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan mandiri untuk meredakan sakit gigi akibat berlubang yakni dengan berkumur air garam. Masih dari Halodoc, berkumur dengan air garam disebut bisa mengurangi tegangan permukaan sehingga nyeri pada gigi atau gusi bisa berkurang.

Namun, perlu diingat, cara ini tidak menghilangkan sumber penyakitnya. Apabila gigi ngilu tidak kunjung hilang, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.

Dokter Nurul menggarisbawahi bahwa gigi berlubang tidak bisa dianggap sepele karena resiko infeksi bakteri yang bisa menyebar ke organ lainnya dalam tubuh. Dengan demikian, perlu penanganan yang tepat agar tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.

Untuk memelihara kesehatan gigi, dr. Nurul menyarankan masyarakat untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, menghindari makanan serba terlalu (baik terlalu manis, pedas, asam, maupun asin) yang bisa mengiritasi gigi, terutama untuk tipe gigi sensitif. Ia juga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, klaim getah bunga mahkota duri untuk menyembuhkan sakit gigi akibat berlubang sudah dinyatakan hoaks oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten, pun mempertanyakan keamanan penggunaan getah bunga mahkota duri untuk mengobati gigi berlubang.

Dokter Nurul mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan ke dokter gigi apabila terdapat gejala gigi berlubang, supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa narasi yang beredar di media sosial ini bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

===

Artikel ini telah ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa.

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Fina Nailur Rohmah

tirto.id - News
Penulis: Fina Nailur Rohmah
Editor: Farida Susanty