Menuju konten utama

Freeport Temui Pekerja Tambang Grasberg Terkait Aksi Mogok

Aksi mogok para pekerja di area tambang terbuka Grasberg, Papua sudah memasuki hari keenam hingga saat ini. Menindaklanjuti hal itu, manajemen Freeport Indonesia pun menemui pekerja untuk bernegosiasi.

Freeport Temui Pekerja Tambang Grasberg Terkait Aksi Mogok
Area pengolahan mineral PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua. Antara Foto/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Ribuan pekerja di area tambang terbuka Grasberg (Grasberg Operation Department) di Tembagapura, Mimika, Papua dilaporkan melakukan aksi mogok kerja yang sudah memasuki hari keenam sejak Rabu (28/9/2016) lalu. Melalui aksinya, para pekerja tambang Grasberg ini menuntut kesetaraan pembagian bonus dengan pekerja yang bekerja di bagian tambang bawah tanah (underground mining) dan pabrik pengolahan Mil 74.

Sebagaimana diberitakan Antara, Selasa (4/10/2016), kabar itu telah dikonfirmasi anggota Tim Advokasi SP-KEP SPSI PT Freeport Indonesia Tri Puspita yang juga menyebutkan adanya kesalahpahaman terkait aksi mogok tersebut.

"Aksi mogok kerja di tempat yang dilakukan rekan-rekan pekerja di Grasberg Operation Department lebih disebabkan karena adanya miskomunikasi bahkan menjurus pada krisis kepercayaan antara bawahan dengan pimpinan di lingkungan unit kerja itu," papar Tri.

Tri mengungkapkan, aspirasi rekan-rekan pekerja mulanya tidak diakomodasi oleh manajemen. Karena itu, mereka kemudian memutuskan melakukan mogok kerja di tempat. Menyikapi hal itu, manajemen PT Freeport Indonesia yang berpusat di Jakarta kemudian menemui ribuan pekerja tambang yang melakukan aksi mogok kerja tersebut guna melakukan negosiasi.

"Hari ini manajemen dari Jakarta datang menemui pekerja di Grasberg. Semua pekerja tambang Grasberg dari kru satu sampai kru empat dengan jumlah 800-1.000 orang hadir lengkap. Ketua PUK SPSI Freeport (Sudiro) bersama tim juga hadir," ujar Tri Puspita.

Meski para pekerja melakukan aksi mogok, Tri memastikan, aktivitas produksi PT Freeport Indonesia berjalan normal. Hal itu mengingat aksi mogok kerja pekerja tambang Grasberg tersebut tidak mempengaruhi unit kerja yang lain seperti tambang bawah tanah, pabrik pengolahan dan lainnya.

"Produksi tetap berjalan normal, tapi Grasberg kan primadonanya Freeport selama ini. Sudah pasti terhentinya aktivitas di tambang terbuka Grasberg akan mempengaruhi total produksi perusahaan," jelas Tri Puspita.

Sementara itu, Wakil Bupati Mimika Yohanis Bassang meminta manajemen Freeport dengan pihak pekerja bisa mencari solusi yang tepat agar permasalahan tersebut tidak sampai berkepanjangan. "Kita berharap masalah ini secepatnya diselesaikan. Kami minta manajemen Freeport dengan pekerja duduk bersama untuk mencari solusi-solusi terbaik yang dapat memuaskan kedua belah pihak," ujar Bassang.

Baca juga artikel terkait FREEPORT INDONESIA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari