Menuju konten utama

Fraksi PSI Dorong Riset Pasar Sebelum Ragunan Dibuka Malam Hari

Apabila kawasan Ragunan justru sepi pengunjung setelah dibuka hingga malam, maka pihak pengelola bisa merugi.

Fraksi PSI Dorong Riset Pasar Sebelum Ragunan Dibuka Malam Hari
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (depan) bersama Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari (kiri) dan Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Fajar Sauri (belakang) melihat kondisi Harimau Bengala (Panthera tigris tigris) di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Kamis (14/8/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/bar

tirto.id - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Bun Joi Phiau, meminta agar Pemprov DKI Jakarta memastikan pembukaan Taman Margasatwa Ragunan hingga malam hari tidak menjadi beban bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2026.

Bun mengatakan, nilai APBD DKI Jakarta tahun 2026 yang berkurang setelah Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat dipangkas, menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan sebelum Pemprov DKI memutuskan untuk membuka kawasan Ragunan hingga malam hari.

“Kalau pelaksanaannya nanti tidak optimal, maka dikhawatirkan akan menjadi beban terhadap anggaran DKI yang sekarang perlu dihemat dan dipakai sebaik mungkin,” kata Bun saat dihubungi Tirto pada Minggu (12/10/2025).

Untuk itu, ia mendorong Pemprov DKI melakukan riset pasar guna mengetahui seberapa besar minat masyarakat terhadap pembukaan kawasan Ragunan hingga malam hari.

Bun berharap, setelah dibuka hingga malam hari, kawasan Ragunan akan dipadati oleh para pengunjung, bukan justru sepi. Sebab, apabila kawasan Ragunan justru sepi pengunjung setelah dibuka hingga malam, maka pihak pengelola bisa merugi.

“Karena sangat disayangkan apabila pengunjungnya nanti sedikit, padahal dari pihak pengelola sudah mengeluarkan banyak sumber daya dan tenaga,” ucapnya.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa Pemprov DKI harus meriset satwa-satwa apa saja yang cocok untuk ditampilkan kepada para pengunjung di malam hari. Menurutnya, satwa-satwa yang akan ditampilkan harus merupakan satwa nokturnal yang memang baru mulai beraktivitas pada malam hari.

“Wisata pada malam hari hanya masuk akal apabila ada hewan-hewan nokturnal yang memang beraktivitas pada waktu itu dan bisa dilihat oleh para pengunjung,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Ali Lubis, menilai langkah Pemprov DKI untuk menambah jam operasional kawasan Ragunan hingga malam hari sebagai sebuah terobosan yang patut diapresiasi.

Meski begitu, Ali menekankan pentingnya infrastruktur yang memadai untuk menunjang pembukaan kawasan Ragunan hingga malam hari. Beberapa infrastruktur yang menurutnya perlu ditingkatkan adalah lampu penerangan hingga toilet yang memadai.

“Saya meminta pihak Pemprov Jakarta dalam hal ini Dinas Pertamanan dan Hutan Kota agar mempersiapkan betul segala fasilitasnya, seperti lampu penerangan yang memadai, toiletnya juga harus siap,” tutur Ali saat dihubungi Tirto pada Minggu.

“Serta [menempatkan] para petugas yang berjaga di dalam, khususnya di tempat hewan yang bersifat berbahaya demi menjaga keselamatan warga,” lanjutnya.

Ali menegaskan, di kawasan Taman Margasatwa Ragunan juga harus disiapkan rambu-rambu penunjuk yang memudahkan mobilisasi para pengunjung.

Ia juga menyarankan pihak pengelola kawasan Ragunan menyediakan menu makanan kedaerahan serta pertunjukan satwa yang akan semakin memanjakan para pengunjung.

“Agar wisata di malam hari ini semakin nikmat dan seru, saya meminta juga agar dipersiapkan tempat-tempat makan dengan menu kedaerahan untuk dinikmati warga yang hadir, serta dibuat sebuah pertunjukan atau show hewan di beberapa titik,” tutupnya.

Sebagai informasi, Taman Margasatwa Ragunan mulai dibuka hingga malam hari pada Sabtu (11/10/2025) kemarin. Lewat program Night at the Ragunan Zoo, kawasan Ragunan akan dibuka hingga pukul 22.00 WIB setiap malam Minggu.

Pengunjung Ragunan bisa berkeliling untuk melihat satwa nokturnal pada malam hari melalui layanan e-car berkapasitas lima orang yang disewakan dengan harga Rp250 ribu per jamnya.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan keputusan untuk membuka kawasan Ragunan hingga malam hari setiap malam Minggu itu ditujukan agar masyarakat bisa memiliki pilihan tempat untuk berekreasi maupun berolahraga.

“Saya meminta untuk diuji coba, diberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan malam hari. Tetapi juga dibuka untuk orang bisa berolahraga di Ragunan,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (9/10/2025) lalu.

Apabila pembukaan kawasan Ragunan hingga malam hari yang masih berada pada tahapan uji coba itu berjalan dengan baik, Pramono mengatakan, maka masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk memilih tempat berwisata ataupun berolahraga di Jakarta.

“Saya yakin masyarakat tidak perlu jauh-jauh karena memang Ragunan akan kita tata untuk menjadi lebih baik, ya,” tuturnya.

Baca juga artikel terkait TAMAN MARGASATWA RAGUNAN atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Flash News
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Fahreza Rizky