tirto.id - Hotel Niagara di Malang sempat viral dan menjadi trending di aplikasi TikTok karena disebut angker alias horor. Penginapan di Jalan Dr. Sutomo 63, Lawang, Malang, Jawa Timur, ini, punya sejarah panjang sejak zaman kolonial Belanda.
Berdasarkan catatan Redite Kurniawan dalam Lawang Kota Kenangan (2018:49), letaknya yang strategis, yakni berada di poros Surabaya-Malang (utara Pasar Lawang), membuat Hotel Niagara mudah menarik perhatian orang-orang yang lewat.
Fakta menyebutkan bahwa hotel ini sudah dibangun sejak zaman kolonial Hindia Belanda. Sebagai hotel yang diminati karena keunikannya, Niagara memiliki khas bangunan perpaduan budaya Brasil, Belanda, Tiongkok, dan Victoria.
Sejarah Hotel Niagara Malang
Hotel Niagara di Malang dibangun pada 1918 oleh arsitek asal Brasil, Frits Joseph Pinedo. Hotel ini bertahan lama melewati zaman ke zaman, dan hanya mengalami sedikit perubahan hingga saat ini.
Mulanya, Hotel Niagara adalah vila keluarga milik pengusaha keturunan Tionghoa, Liem Sian Joe. Kala itu, bangunan ini memiliki tinggi 35 meter dengan ruangan-ruangan besar sejumlah 26 kamar berukuran 5x6 meter.
Tahun 1920, Liem Sian Joe pergi ke Belanda. Ia menyerahkan vila tersebut kepada ahli warisnya dan sempat terbengkalai. Bangunan tersebut kemudian dijual kepada kepada seseorang bernama Ong Kie Tjay pada 1960.
Ong Kie Tjay merenovasi bangunan ini hingga akhirnya digunakan sebagai hotel sejak 1964. Hotel Niagara pun dikenal sebagai nama tempat penginapan yang dahulunya merupakan vila keluarga.
Uniknya, di dalam Hotel Niagara masih terdapat kenangan interior-interior lawas. Orang-orang yang menginap bisa merasakan kesan masa lalu beserta berbagai peninggalannya, termasuk dari wujud bangunan itu sendiri.
Benarkah Hotel Niagara Angker?
Lantas, apakah Hotel Niagara memang angker seperti yang viral di TikTok? Melalui platform yang sama, General Manager Hotel Niagara yang juga ahli waris dari Ong Kie Tiay, Ongko Budihartanto, membantah anggapan tersebut.
"Sebagai general manager dari hotel ini sekaligus ahli waris dari Ong Kie Tjay atau Baba Hong, saya menjelaskan bahwa mengelola hotel yang sekaligus cagar budaya yang dilindungi undang-undang bukanlah hal yang mudah," jelasnya via unggahan video pada Rabu (24/3/2021) lalu.
"Apalagi, hotel ini telah mendapatkan pencitraan yang negatif dari masyarakat sekitar seperti hotel berhantu, tempat ajang bunuh diri dan hal-hal negatif lainnya," imbuh Ongko Budihartanto.
"Itu semua hanyalah isu dan omong kosong belaka, karena lebih dari 20 tahun saya mengelola hotel ini, saya tidak pernah mendapatkan gangguan apa pun. Bahkan pengunjung tidak pernah mengeluhkan hal-hal itu," tegasnya.
Harga & Rating Hotel Niagara
Dalam bukunya, Redite Kurniawan juga menjabarkan bahwa dari 26 ruangan yang ada di Hotel Niagara, hanya 15 kamar yang dipakai untuk penginapan. Tarif hotel berkarya seni tinggi ini paling mahal hanya sampai 250.000 rupiah/malam.
Di aplikasi Agoda, Hotel Niagara mendapatkan penilaian sebesar 6,2 dari total 10 poin berdasarkan 31 ulasan pengunjungnya.
Mengenai harga yang diberikan di platform ini, Hotel Niagara memperoleh poin sebesar 6,8/10 berdasarkan pembandingan harga dan kualitas.
Sedangkan di Tripadvisor, Hotel Niagara mendapatkan nilai 4,0/5 yang berarti sangat bagus. Terkait dengan harganya, dimulai dari harga rata-rata per malam sebesar 163.636 rupiah, belum termasuk pajak dan biaya lainnya.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya