tirto.id - Jalur mudik melalui Kabupaten Cianjur mengalami puncak arus mudik Lebaran 2025 pada Jumat (28/3/2025), dengan arus balik diprediksi mencapai puncaknya pada 6 April 2025. Kepala Dinas Perhubungan Cianjur, Tedy Artiawan, memperkirakan sekitar 330.000 kendaraan melintasi jalur Puncak Cianjur, mayoritas berupa sepeda motor.
Untuk mengantisipasi lonjakan ini, berbagai skema pengaturan lalu lintas telah disiapkan, termasuk rekayasa arus dan pengalihan trayek angkutan kota di titik-titik rawan kemacetan seperti kawasan Pasar Ciranjang dan Pasar Cipanas.
Beberapa titik rawan kemacetan telah diidentifikasi, termasuk Jalur Puncak, Jalan Raya Bandung, dan Jalan Raya Sukabumi. Untuk mengatasi kepadatan, pihak terkait telah menyiapkan jalur alternatif seperti Transyogi atau Jonggol bagi pemudik dari arah Bogor dan Jakarta, serta Jalan Tungturunan bagi pemudik dari arah Bandung.
Pembatasan operasional angkutan barang juga diterapkan dengan melarang truk sumbu tiga dan kendaraan bertonase berat melintas di jalur Puncak selama 14 hari sejak 26 Maret 2025.
Update Terbaru Info Arus Mudik Lebaran 2025 di Jalur Cianjur
Arus mudik Lebaran 2025 di jalur utama Cianjur mengalami lonjakan signifikan, terutama kendaraan roda dua yang datang dari arah Puncak dan mengarah ke berbagai kota di Jawa Barat serta Jawa Tengah.
Sejak Selasa malam (25/3/2025), arus mudik terus meningkat dengan banyaknya pemotor yang memilih jalur ini karena kenyamanan serta banyaknya tempat istirahat. Sebagian besar pemudik melakukan perjalanan secara berombongan, seperti Adi Karyadi dan rekannya dari Tangerang yang menuju Brebes, Jawa Tengah.
Kapolres Cianjur, AKBP Rohman Yongky Dilatha, mengimbau pemudik untuk mengutamakan keselamatan dan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan di sepanjang jalur. Sejumlah pos pengamanan dan rest area telah disiapkan untuk membantu pemudik yang membutuhkan tempat istirahat atau pemeriksaan kesehatan.
Petugas juga melakukan pengaturan lalu lintas untuk mengurai kepadatan di titik-titik rawan seperti Pasar Ciranjang dan Cipanas.
Info Jalur Alternatif untuk Atasi Kemacetan di Kabupaten Cianjur
Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pemudik yang memasuki Kabupaten Cianjur pada arus mudik Lebaran 2025, pemerintah daerah telah menyiapkan sejumlah jalur alternatif. Jalur tersebut mencakup Transyogi atau Jonggol, Simpang Loji, Salahuni Rasamala, serta Tungturunan.
Kepala Dinas Perhubungan Cianjur, Tedy Artiawan, menyatakan bahwa rekayasa lalu lintas akan dilakukan secara situasional untuk mengurai kemacetan di jalur utama. Jika kepadatan kendaraan meningkat, petugas akan langsung mengarahkan arus ke jalur alternatif guna memperlancar perjalanan pemudik.
Sejumlah perbaikan telah dilakukan pada jalur alternatif tersebut, termasuk peningkatan kualitas jalan, pemasangan penerangan jalan umum (PJU), serta penambahan rambu portabel untuk memudahkan navigasi pemudik. Selain itu, penempatan petugas di titik-titik strategis juga diperbanyak guna memastikan kelancaran arus kendaraan.
Pemerintah juga fokus pada rekayasa lalu lintas di jalur utara dan timur yang menjadi jalur utama mudik, terutama pada puncak arus mudik pada H-3 dan puncak arus balik pada H+5 Lebaran.
Mayoritas pemudik yang melintasi Cianjur diperkirakan menggunakan kendaraan roda dua. Oleh karena itu, selain menyediakan jalur alternatif, pihak berwenang juga mengimbau para pemudik untuk tetap berhati-hati, mematuhi rambu lalu lintas, dan memanfaatkan rest area yang telah disediakan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan arus mudik di Kabupaten Cianjur dapat berjalan lebih lancar dan aman bagi semua pemudik.
Editor: Lucia Dianawuri & Yantina Debora
