Menuju konten utama

Titik-titik Rawan Kemacetan Jalur Mudik Lebaran 2025

Korlantas Polri merinci titik kerawanan macet yang berada di jalur mudik Lebaran 2025, jalur Trans Jawa paling rawan.

Titik-titik Rawan Kemacetan Jalur Mudik Lebaran 2025
Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Aries Syabudin di Command Center KM 29 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Rabu (26/3/2025). tirto.id/Ayu Mumpuni

tirto.id - Korlantas Polri merinci titik kerawanan macet yang berada di jalur mudik Lebaran 2025. Titik kemacetan paling banyak tercatat berada di ruas jalur Trans Jawa yang menjadi tujuan terbanyak para pemudik.

Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Aries Syabudin, menjelaskan ruas tol yang menjadi titik kepadatan berada di Jakarta-Cikampek (Japek), Cipali, Semarang, dan Cipularang.

"Di situ menjadi titik-titik perhatian karena ada beberapa hambatan yang terjadi di lokasi tersebut, antara lain terjadi bottleneck, pertemuan arus, maupun adanya beberapa hambatan lain," kata Aries di Command Center Tol Japek KM 29, Rabu (26/3/2025).

Aries menjelaskan untuk titik kemacetan jalur arteri berada di jalur Pantura. Untuk di Jawa Barat, titik kemacetan berada di jalur menuju Bandung, Nagrek, Garut, dan Tasik.

"Kemudian, dari pejagaan sampai dengan Bumiayu, dari Purwokerto, dan beberapa ruas lain. Seperti di Jawa Timur juga menjadi atensi kami di pertigaan Mengkreng, yaitu pertemuan antara tiga kabupaten di Jombang, Nganjuk, dan Kediri. Jadi itu juga arteri," tutur dia.

Aries mengemukakan titik kemacetan juga diprediksi terjadi di jalur menuju penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni dan Gilimanuk-Ketapang. Terlebih, masa puncak kepadatan mudik Lebaran 2025 juga bersamaan dengan Hari Raya Nyepi.

"Kemudian selesai itu juga ada lokasi-lokasi yang menjadi tujuan atau sasaran masyarakat yang akan melaksanakan aktivitas seperti lokasi wisata, pusat perkotaan atau keramaian, dan lokasi-lokasi lain termasuk lokasi arah yang nanti biasanya pada saat hari H dan hari H+1 yang akan ramai," tutup Aries.

Baca juga artikel terkait MUDIK atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama