tirto.id - Faisal Amir, mahasiswa Univeritas Al-Azhar tampak mengikuti Aksi 28 Oktober di Bundaran HI, Jakarta Pusat, hari ini.
Reporter Tirto bertemu dengannya saat ia tengah membubarkan diri menggunakan motor di kawasan Bundaran HI, dibonceng oleh kawannya.
Kemunculan Amir dalam demo juga diunggah oleh akun Instagram Grassroot.id. Amir tampak mengenakan tutup kepala. Ia berdiri dengan santai. Keterangan fotonya tertulis:
"Welcome back, dude! Selamat datang kembali di jalan, Faizal Amir. Mahasiswa Al Azhar yang kemarin sempat kritis di aksi depan DPR."
Faisal menjadi korban selepas kericuhan terjadi akibat gas air mata yang ditembak polisi dalam demonstrasi #ReformasiDikorupsi di Gedung DPR pada Selasa (24/9).
Dari pantauan di lapangan, massa Aksi 28 Oktober membentuk barikade menutup jalur dari arah Patung Kuda ke Bundaran HI.
Namun, memasuki pukul 19.05 WIB, pihak kepolisian mendesak massa aksi untuk membuka jalur dan membentuk satu baris di sisi kiri jalan.
"Silahkan adek-adek mahasiswa, kami sudah bekerjasama dengan baik, silahkan minggir, masyarakat sudah mau pulang laper," ujar polisi melalui speaker dari dalam mobil kepolisian.
"Ada bapak kapolres mengamankan," lanjutnya.
Sepanjang jalur tersebut pun, Brimob berjaga. Mahasiswa yang tersisa, mayoritas dari kelompok Borak, mengikuti arahan polisi.
"Terima kasih telah bekerjasama dengan baik," ujar polisi.
Berikut sejumlah tuntutan yang didesak oleh massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bergerak:
- Jalankan Reforma Agraria Sejati;
- Hentikan bencana asap yang terjadi di Sumatra dan Kalimantan serta berikan pengobatan gratis terhadap korban asap;
- Tolak RUU Pertanahan;
- Tolak UU KPK;
- Tolak RUU Ketenagakerjaan;
- Tarik mundur militer dari tanah Papua dan hentikan operasi militer di Papua;
- Berikan hak demokratis bagi rakyat Papua;
- Berikan akses seluas-luasnya bagi rakyat untuk menempuh pendidikan terkhusus anak buruh di perkotaan dan anak kaum tani di pedesaan;
- Berikan lapangan pekerjaan yang pasti bagi tenaga produktif.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Zakki Amali