tirto.id - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) akan fokus mendirikan rumah susun (rusun) atau hunian vertikal dalam pelaksanaan program pembangunan 1 juta rumah usai penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Qatar.
"Ini rusun dulu, lebih ke vertical housing," ucap Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).
Fahri mengaku, pendirian rusun itu akan berlangsung di kawasan perkotaan se-Indonesia. "[Pembangunan rusun di] seluruh Indonesia karena di manapun ada keperluan untuk kita membangun, terutama di kawasan-kawasan yang perlu kita renovasi kotanya lebih bagus, di situ kita masuk," tutur dia.
Fahri menegaskan, Kementerian PKP hendak mendirikan rumah yang layak untuk masyarakat meski hunian tersebut berbentuk rusun. Oleh karena itu, Kementerian PKP menargetkan per unit di rusun tersebut memiliki luas 36 meter persegi.
Di satu sisi, Politikus Partai Gelora ini belum mengungkapkan tenggat waktu pembangunan rusun dalam program 1 juta rumah itu akan rampung. Fahri hanya menjamin pembangunan rusun akan dilakukan dengan cepat.
"Unitnya [rusun] banyak, tapi memang lebih prefer supaya rakyat jangan kasih yang kecil, minimal [tipe] 36," tuturnya.
"[Pembangunan rusun] lebih cepat lebih baik," lanjut dia.
Sementara itu, Fahri menyatakan Kementerian PKP akan menyerahkan soal desain ke perusahaan pihak ketiga. Tarif sewa ataupun membeli rusun itu juga akan diserahkan ke perusahaan pihak ketiga.
"Teknisnya nanti tentu akan dibentuk perusahaan teknis untuk membahas desain [serta] biaya," kata dia.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher