Menuju konten utama
Wabah Virus Corona

Erick Thohir Dapat Pesanan 2 Juta Masker dari Bos Inter Milan

Erick Thohir cerita mendapat pesanan 2 juta masker dari bos Inter Milan saat ia diskusi soal wabah virus Corona.

Erick Thohir Dapat Pesanan 2 Juta Masker dari Bos Inter Milan
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.

tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendapat pesanan 2 juta masker dari bos Inter Milan. Ia menjelaskan, pemesanan tersebut disampaikan pemilik Sunning Group saat berdiskusi dengan Erick mengenai isu virus Corona.

“Hari ini saya ditelepon sama pemilik Sunning, dia mau beli 2 juta masker,” kata Erick dalam acara Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum di Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020).

Ia menjelaskan, merebaknya virus Corona tidak hanya menimbulkan masalah, melainkan bisa juga menjadi peluang bagi perekonomian.

Peluang tersebut, kata dia, misalnya pemenuhan kebutuhan masker yang disampaikan oleh bos Inter Milan, kepada Erick.

Ia mendapat keluhan soal sulitnya mendapatkan masker untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona. Namun, dari ditemukannya peluang bisnis yang ada, Erick mengingatkan jangan sampai kebutuhan masker di dalam negeri tidak tercukupi.

"Saya bingung juga dari mana, tapi kita jangan menjual kalau kemudian [kebutuhan dalam negeri] enggak siap," terang dia.

Dengan adanya kasus yang terjadi saat ini, kata Erick, seharusnya membuat industri farmasi di dalam negeri berbenah.

Erick berharap Indonesia bisa mengurangi impor alat-alat kesehatan karena hingga saat ini bahan baku farmasi sampai alat kebutuhan kesehatan 95 persennya masih impor dari Cina dan India. Dengan adanya masalah di Cina, maka kebutuhan bahan baku obat RI akan sangat terganggu.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz