tirto.id - Anggota Banggar DPRD DKI Jakarta, Farazandi Fidinansyah meminta BUMD DKI seperti Perumda Dharma Jaya, Perumda Pasar Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya agar memiliki program kerja pada 2023 untuk dijadikan pedoman antisipasi ketika resesi ekonomi menerjang ibu kota.
Ia meminta agar segera dibentuk super holding pangan seperti yang dilakukan BUMN. Menurutnya, muruah BUMD pangan harus dikembalikan, Pasar Jaya melakukan distribusi dan etalase penjualan, Dharma Jaya menyiapkan kebutuhan pangan hewani, dan Food Station kebutuhan pangan pengolahan.
Hal tersebut dikatakan saat rapat membahas Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2023. “Ini diatur sehingga punya kerangka kerja yang jelas. Ini serius karena 2023 kita harus mengantisipasi resesi,” kata Farazandi dalam keterangan tertulis, Kamis (3/11/2022).
Hal senada diungkapkan anggota Banggar lainnya, Gembong Warsono. Ia meminta ketiga BUMD ini segera mempersiapkan program jitu untuk memperkuat ketahanan pangan Jakarta.
“Tolong dibuat skenario yang besar tentang pangan kita. Buat konsep bersama-sama agar kedaulatan pangan DKI Jakarta bisa lebih kuat,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PD Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman menjelaskan, saran mengusulkan permohonan PMD sebesar Rp50 miliar untuk mengantisipasi resesi. Masing-masing yakni Rp40 miliar untuk pembuatan cold storage dengan kapasitas 2.000 ton, dan Rp10 miliar untuk membuat pabrik pengolahan.
“Kami sudah merencanakan untuk membangun konstruksi untuk menjaga ketahanan pangan,” kata Raditya.
Sedangkan Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan antisipasi resesi. Selain konsen distok beras, ia juga mengaku akan menanam jagung untuk diolah menjadi pakan ternak ayam, sehingga dapat menghasilkan telur tanpa perlu mengeluarkan biaya pakan.
“Tahun depan kami mulai melakukan budidaya jagung karena ini menjadi bagian dari ekosistem ketahanan pangan. Jadi dengan membuat ekosistem ketahanan pangan tersebut, diharapkan ketersediaan pangan untuk DKI Jakarta akan tetap stabil dan harganya tetap terkendali,” ujarnya.
Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Jaya, Tri Prasetyo menjelaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah untuk melakukan kontrak pertanian dengan petani bawang di Brebes dan petani cabai di Jawa Timur demi menjaga kestabilan harga.
“Selain itu pusat distribusi kami di pasar induk juga menjadi fokus untuk melakukan revitalisasi. Mudah-mudahan pembangunannya di November ini,” kata dia.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz