tirto.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendesak pemerintah pusat untuk membantu pemerintah daerah mempercepat persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional XX di Papua, yang akan digelar Oktober-November mendatang.
Pasalnya, kata Fikri, ada beberapa kendala yang memerlukan koordinasi intensif antara eksekutif dan legislatif.
“Ada sejumlah PR yang perlu diselesaikan dalam waktu yang sempit, sehingga kami di Komisi X menginisiasi rapat gabungan dengan Komisi I, II, III bersama mitranya masing-masing di bidang keamanan, pemerintahan daerah dan hukum,” kata Fikri dalam rilis yang terima wartawan Tirto, Rabu (5/2/2020).
Fikri mengatakan PR tersebut bukan hanya sekedar venue tetapi juga hal lain seperti keamanan, pelaksanaan Pilkada, anggaran, hingga cabang olahraga yang dipertandingkan.
“Hal-hal tersebut dibahas untuk ditindaklanjuti oleh komisi dan institusi terkait, misalnya soal anggaran yang masih kurang Rp2,3 triliun dari total Rp4,8 triliun kita serahkan ke Banggar untuk mendorong agar cepat terpenuhi, kemudian soal 11 Pilkada yang akan diserahkan ke Komisi II, apakah boleh diundur atau bagaimana,” kata dia.
Fikri juga menyoroti soal venue yang baru satu dari 9 venue yang selesai dibangun dengan APBN yaitu Balai Diklat Penerbangan, salah satu instansi di bawah Kementerian Perhubungan.
“Delapan venue masih tahap pengerjaan,” ujarnya.
Beberapa venue yang harus ditargetkan rampung sebelum Juli 2020 adalah Istora Papua Bangkit, Aquatik Papua Bangkit, Hockey Doyo Baru, Cricket Doyo Baru, Panahan, Sepatu roda, dan Dayung.
Sementara itu, venue lainnya dibangun melalui dana APBD Provinsi Papua dan APBD kabupaten/kota, baru empat venue yang sudah selesai pembangunannya.
Selain venue, lanjut Fikri, pekerjaan rumah terkait PON XX adalah soal akomodasi hotel peserta. Total jumlah atlet yang ikut serta dari 37 cabang olahraga adalah 6.442 atlet. Ditambah dengan ofisial dan panitia lainnya terdapat total 22.235 peserta.
“Bila berkumpul dalam satu acara, seperti opening ceremony, dipastikan ada yang tidak kebagian kamar hotel,” katanya.
Opening ceremony rencananya akan dilaksanakan di Stadion Utama Papua Bangkit, berjarak 18 kilometer dari pusat kota Jayapura.
Kata Fikri, ketersediaan kamar hotel menurut data Pemprov Papua hanya terdapat 2.800-an kamar hotel di seluruh Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.
“Skenario untuk menampung 22 ribu peserta dengan akomodasi hanya 2.800 kamar itu harus diantisipasi,” kata Fikri.
Soal pengadaan peralatan pertandingan yang masih dalam proses lelang juga perlu mendapat perhatian. “Mengingat waktu yang sudah dekat, apakah intervensi pusat diperlukan dalam hal pengadaan peralatan yang cukup vital ini,” ujar dia.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Gilang Ramadhan