tirto.id - Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat, menantang PKS mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024. Hal itu disampaikan Djarot saat menerima silaturahmi Masyarakat Betawi Jakarta di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024).
"Misalnya begitu, loh, ya, kan, oke juga begitu, loh, ya. Sama seperti ada suara di kita, kita mendukung Pak Anies gitu ya, boleh saja," kata Djarot.
Djarot menyadari PDIP tidak memiliki cukup kursi untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri di Pilkada Jakarta 2024. Ia menuturkan, partai berlambang banteng itu kekurangan tujuh kursi untuk mengusung sendiri kandidat di Pilkada Jakarta. Berdasarkan hasil Pileg 2024 lalu, PDIP hanya memiliki 15 kursi di DPRD Jakarta.
Di sisi lain, PKS, yang saat ini digadang-gadang mendukung Anies Baswedan, juga kekurangan empat kursi untuk mengusung pasangan sendiri. PKS hanya 18 kursi di DPRD Jakarta.
"Berani nggak misalnya PKS gitu ya mengusung Pak Ahok misalkan, nah itu luar biasa, misalnya begitu," tutur Djarot.
Djarot memastikan PDIP tidak akan membiarkan kandidat Calon Gubernur Jakarta hanya diikuti oleh Ridwan Kamil, yang akan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju. PDIP akan berupaya Ridwan Kamil tidak melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta 2024.
"Yang jelas PDIP punya kader-kader internal yang potensial. Kita punya Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), Bang Rano (Rano Karno) itu bisa dipertimbangkan. Selain tadi disampaikan Pak Anies," kata Djarot.
Djarot beralasan, Ahok maupun Rano Karno terbukti pernah mengurus daerah di tingkat provinsi sehingga masih layak untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
"Kita masih punya juga ada Pak Ahok terbukti, pak Anies jg bisa kemudian Bang Rano juga punya rekam jejak yang baik begitu, ya, karena beliau orang Betawi juga. Dia punya pengalaman di Banten, masih banyak," tutur Djarot.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Andrian Pratama Taher