tirto.id - Calon wakil gubernur (cawagub) petahana DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta maaf kepada warga Jakarta karena tidak bisa menghadirkan program seperti pasangan calon (paslon) nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Program tersebut adalah rumah murah Rp350 juta dan down payment (DP) 0 persen.
"Terus terang saja kami tidak bisa menyediakan rumah dengan harga Rp350 juta. DP 0 persen angel meneh (lebih susah)," kata Djarot kepada warga di Jalan Sentra Primer RT 03 RW 08, Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2017).
Namun demikian, Djarot tetap mengapresiasi apabila rivalnya Anies-Sandiaga mampu melakukan dua program tersebut. Tetapi, bagi dia, yang lebih cocok dan masuk akal untuk pemukiman warga Jakarta adalah pembangunan secara vertikal, yakni rusunawa.
"Saya mengapresiasi baik, itu programnya baik, tapi persoalannya iso ndak (bisa tidak)? Mohon maaf kami enggak bisa, karena kami selalu sampaikan kalau bangun perumahan layak huni di Jakarta itu vertikal, ke atas [rusunawa]," ujar dia.
Ia mengatakan nantinya rusunawa akan disamakan dengan harga Kos. Apartemen tetapi dengan harga kos. Sementara untuk program rumah Rp350 juta, kata dia, hanya bisa didapatkan di pinggir Jakarta.
Selain program bangun rumah secara vertikal yakni rusunawa, Djarot berjanji untuk melakukan program revitalisasi rumah kumuh dan tidak layak huni. Ia berjanji bakal bertanggung jawab dengan program bedah rumah seperti yang pernah dia lakukan saat menjabat sebagai Wali Kota di Blitar, Jawa Timur.
"Saya bertanggungjawab untuk program bedah rumah. Nanti prinsipnya gotong royong, kerja sama RT RW supaya warganya ikut terlibat," katanya.
Pembangunan tersebut nantinya akan dilakukan dengan konsep gotong royong. Ia menyebutkan apabila konsep gotong royong dilakukan, ditambah dengan bantuan pasukan pelangi maka program bedah rumah bisa dilakukan.
"Rumah-rumah yang tidak layak huni tersebut nanti yang dikerjain sama pasukan pelangi, ada pasukan merah, biru, orange, jadi satu. Semua atapnya kita ganti dengan baja ringan," terangnya.
Djarot pun bahkan mengaku bersedia membantu warga untuk kerja bakti pada akhir pekan. "Kalau perlu Sabtu Minggu ikut kerja bakti. Saya kalau ngecat bisalah, masang paku bisalah, masang ubin enggak bisa," canda dia.
"Kami akan turun kerja bakti supaya kampung-kampung di Jakarta bersih dan sehat. Kalau rumahnya bersih, sehat, Insya Allah warganya juga. Indonesia kita bangun, Jakarta kita bangun," tegas Djarot.
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Alexander Haryanto