tirto.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin membantah bila tim pemenangannya menggunakan konsultan politik asing. Pernyataan Ma'ruf ini menjawab tudingan penggunaan konsultan asing yang tengah terjadi di antara kedua kubu yang bertarung di Pilpres 2019.
"Enggak ada, enggak ada konsultan-konsultan [asing] kita itu," ujar Ma'ruf di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) non-aktif itu mengatakan, sebagian besar konsultan politik di kubu Jokowi-Ma'ruf berasal dari internal TKN. Sehingga ia kembali menegaskan tidak ada yang berasal dari luar negeri.
"Ya dari tim kita sendiri lah, [dari] dalam negeri," tegas Ma'ruf.
Soal isu konsultan politik asing ini muncul saat petahana Joko Widodo berbicara di hadapan relawan Sedulur Kayu dan Mebel di Aula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019). Jokowi menuding mereka yang selama ini menyudutkan dirinya sebagai antek asing dan antek aseng malah menggunakan konsultan politik dari luar negeri dan menggunakan propaganda ala Rusia.
Merasa tertuduh menggunakan konsultan politik asing, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga membantah telah menggunakan konsultan politik asing. Bahkan, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso menduga, justru kubu Jokowi menggunakan Stanley Greenberg sebagai konsultan politik.
Informasi ini Priyo dapat dari website www.political-strategist.com. Di situ Greenberg dijelaskan sebagai seorang konsultan politik, peneliti, dan penulis buku. Kliennya tersebar mulai dari politikus, partai politik, korporasi, hingga organisasi akar rumput.
Greenberg merupakan pendiri dan CEO Greenberg Quinlan Rosner Research, perusahaan yang bergerak di bidang riset dan konsultasi dengan kantor yang berbasis di Washington DC.
Beberapa politikus dunia pernah menjadi klien Greenberg, nama-nama mereka diposting juga dalam website tersebut. Seperti Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton; Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela; Wakil Presiden Amerika Serikat, Al Gore; Perdana Menteri Inggris, Tony Blair; Senator Amerika Serikat, John Kerry; Kanselir Jerman, Gerhard Shroder; hingga Presiden RI, Joko Widodo.
"Ini yang kita dapat di situs tersebut. Saya tidak tahu ini kebenarannya, tapi kami justru bertanya apa benar seperti itu? Mudah-mudahan segera bisa diklarifikasi supaya jelas," ucap Priyo di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto