Menuju konten utama

Di London, Bahlil Tawarkan Kolaborasi Investasi

Menteri Investasi mengklaim RI memiliki potensi investasi dan ketahanan ekonomi nasional yang cukup baik di tengah ketidakpastian kondisi global saat ini.

Di London, Bahlil Tawarkan Kolaborasi Investasi
Bahlil Lahadalia berbicara kepada wartawan di halaman Istana Negara usai bertemu Presiden Joko Widodo untuk membahas calon pembantu presiden dalam kabinetpemerintah, Jakarta, Selasa (22/10/2019). ANTARA/Bayu Prasetyo/aa

tirto.id - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menghadiri Indonesia Investment Forum (IIF) 2022 yang diselenggarakan di London, Inggris, Kamis (27/10/2022). Dalam acara tersebut, Bahlil menyampaikan terkait iklim di Indonesia yang memiliki potensi investasi dan ketahanan ekonomi nasional yang cukup baik di tengah ketidakpastian kondisi global saat ini.

Hal itu tercermin dari data realisasi investasi dan kondisi ekonomi nasional. Terlihat bahwa realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia pada Januari hingga September 2022 sebesar Rp479,3 triliun atau meningkat 44,5 persen secara year-on-year. Dibandingkan dengan anggota negara G20 lainnya, kondisi perekonomian Indonesia juga masih terkendali dengan tingkat inflasi tercatat sebesar 5,95 persen per September 2022.

“Sedikit negara di dunia yang mempunyai postur potensi investasi dan postur ketahanan ekonomi nasional seperti Indonesia," kata Bahlil dikutip Jumat (28/10/2022).

"Oleh karena itu, saya ingin menawarkan kepada Bapak dan Ibu semua, kalau sudah ada negara yang baik untuk kita bisa bersama-sama berkolaborasi, kenapa harus mencari negara lain yang belum tentu mempunyai postur yang sama dengan kami di Indonesia,” sambungnya.

Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan fokus pemerintah Indonesia saat ini melakukan pengembangan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah produk, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan neraca perdagangan Indonesia.

“Kita mau ada kolaborasi yang baik antara negara penghasil sumber daya alam dengan negara yang memiliki teknologi dan pasar. Kita tidak bisa lagi hanya berkompetisi tanpa berkolaborasi. Ini dunianya. Indonesia menata dari negara berkembang menuju negara maju dengan hilirisasi,” bebernya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Investasi Inggris Lord Dominic Johnson yang juga memiliki latar belakang pengusaha, menyampaikan bahwa pentingnya peran pemerintah dalam memfasilitasi pelaku usaha dan mengetahui apa yang diperlukan oleh investor.

Johnson menyambut baik peningkatan kerja sama investasi antara pemerintah Indonesia dan Inggris. Hal itu akan mendorong masuknya investasi dua arah antar negara dan mendukung jaminan ketersediaan sumber daya mineral yang penting bagi kedua negara.

“Kita akan terus mendorong hubungan kerja sama kedua negara baik di sektor perdagangan maupun investasi. Sehingga, kami dapat belajar bagaimana memanfaatkan sumber daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia dan kami dapat berkontribusi dari aspek sumber daya manusia dan teknologinya,” kata Johnson.

Baca juga artikel terkait IKLIM INVESTASI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin