Menuju konten utama

Dewan Keamanan PBB Akan Bahas Kerusuhan di Venezuela

Jumlah korban tewas akibat kerusuhan anti pemerintah di Venezuela bertambah menjadi 42 orang selama enam minggu terakhir.

Dewan Keamanan PBB Akan Bahas Kerusuhan di Venezuela
Seorang pendemo ditangkap oleh polisi huru-hara saat berdemo terhadap pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, Senin (10/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins.

tirto.id - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan membahas krisis yang terjadi di Venezuela setelah puluhan orang tewas akibat kerusuhan selama enam minggu.

Amerika Serikat memberikan usulan untuk mengadakan sidang tertutup pada Rabu (17/5/2017) pagi waktu setempat usai melakukan rapat mengenai masalah Somalia dan Eritrea.

Selama enam minggu terakhir, jumlah korban tewas akibat kerusuhan anti pemerintah di Venezuela bertambah menjadi 42 orang. Seorang remaja 17 tahun dan dua pria lainnya tewas ditembak dalam unjuk rasa antipemerintah.

Seorang polisi juga ditangkap karena diduga terlibat dalam pembunuhan seorang sopir taksi berusia 33 tahun, yang ditembak di dekat perbatasan dengan Tachira.

Selain itu, seorang pemuda berusia 17 tahun juga tewas pada Selasa (16/5/2017) pagi karena ditembak di kepalanya saat melakukan demonstrasi di negara bagian Barinas pada Senin (15/5/2017).

"Sekelompok orang datang dan mulai menembak, melukai pemuda di bagian kepalanya," kata pihak jaksa penuntut.

Sementara korban lainnya, yang namanya dan umurnya tidak disebutkan, tewas dalam aksi protes di San Antonio. Kekerasan terjadi di berbagai belahan negara bagian pada Senin sebagai aksi yang menuntut penghapusan pemerintahan Sosialis.

Dilaporkan Antara, dalam beberapa minggu terakhir, ratusan ribu orang turun ke jalan karena kurang pasokan makanan, krisis obat-obatan dan meningkatnya inflasi.

Ratusan pengunjuk rasa itu menuntut adanya pemilihan umum, pembebasan bagi para pegiat atau aktivis yang dipenjara, bantuan luar negeri untuk mengimbangi krisis ekonomi dan otonomi untuk badan legislatif yang dikuasai oposisi.

Demonstran oposisi menggelar aksi unjuk rasa sejak 1 April guna mengungkapkan kekesalan mereka atas upaya memperkuat cengkeraman kekuasaan Presiden Nicolas Maduro.

Sementara Presiden Nicolas Maduro menyalahkan pihak oposisi karena krisis negara yang telah terjadi pada semua lini. Dia menuduh lawan lawannya mencoba melengserkannyaa dalam sebuah kudeta dengan dukungan Washington. Sedikitnya 90 orang ditangkap dalam kerusuhan pada Senin.

Baca juga artikel terkait KRISIS VENEZUELA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Hukum
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto