Menuju konten utama

Densus 88 Antiteror Polri Dalami Ancaman Bom di Saudia Airlines

Saudia Airlines sudah dua kali mendapatkan ancaman bom dalam kurun waktu sepekan.

Densus 88 Antiteror Polri Dalami Ancaman Bom di Saudia Airlines
Pesawat Saudi Airlines nomor penerbangan SV-5276 yang mendapat teror bom mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (17/6/2025). ANTARA FOTO/Yudi Manar/bar/aa.

tirto.id - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mendalami ancaman bom terhadap pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025) pagi ini. Langkah ini dilakukan lantaran pesawat yang mengangkut jemaah haji itu sudah dua kali mendapatkan ancaman bom dalam kurun waktu sepekan.

“Kejadian tersebut saat ini masih dalam pendalaman oleh Tim Densus 88,” ujar Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, kepada jurnalis di Jakarta, Sabtu.

Mayndra menjelaskan bahwa mulanya ancaman bom pada peristiwa tai pagi, diperoleh airnav Indonesia di Jakarta. Informasi itu kemudian diteruskan kepada Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia.

“Kemudian ATC Kuala Lumpur menyampaikan kepada pilot. Lalu pilot meminta landing (mendarat) di Kualanamu untuk skrining terhadap pesawat,” paparnya.

Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276 mendapat ancaman bom yang dikirimkan oleh orang tidak dikenal melalui surat elektronik pada Selasa (17/6/2025) pukul 07.30 WIB.

Surat elektronik ini berisi akan meledakkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 rute Jeddah-Jakarta (Bandar Udara Soekarno-Hatta) membawa sebanyak 442 haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi.

Akhirnya, pilot pesawat Saudia Airlines memutuskan mengalihkan penerbangan dengan melakukan pendaratan darurat ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pukul 10.44 WIB.

Baca juga artikel terkait ANCAMAN BOM

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Siti Fatimah