tirto.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno mengkritisi kinerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan menyinggung kasus Ibu Lis, pasien dari Sragen yang pengobatannya dihentikan karena tidak dibiayai layanan dari pemerintah tersebut.
"Pada [permasalahan] kesehatan, saya ingat kisah Ibu Lis di Sragen yang mana pengobatannya harus disetop karena BPJS tidak lagi meng-cover. Hal ini tidak boleh terjadi lagi," kata Sandiaga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam.
Sandiaga menyebut, kunci utama untuk membenahi permasalahan di bidang kesehatan adalah pembenahan dan penyempurnaan BPJS Kesehatan.
"Jangan saling menyalahkan. Di bawah Prabowo-Sandi kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan diteruskan, BPJS akan disempurnakan," tambah Sandiaga.
Terkait hal ini, Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Gamal Albinsaid juga menyampaikan cara untuk menyelesaikan persoalan defisit yang terus mendera Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Menurut Gamal, BPN sangat mengapresiasi hadirnya BPJS Kesehatan dan apabila Prabowo-Sandiaga terpilih dalam Pilpres 2019. Ia mengaku, Prabowo akan tetap melanjutkan program kesehatan tersebut dengan catatan: memperbaiki keuangannya.
Defisit BPJS Kesehatan yang semula Rp3,3 triliun pada 2014, menjadi Rp9,8 triliun pada 2017. Ia mengatakan, permasalahan defisit ini dapat menimbulkan permasalahan bagi dokter, rumah sakit, dan perusahaan obat.
Ia menambahkan, Prabowo-Sandiaga akan mencari anggaran dari pos kementerian lain untuk menyelesaikan defisit di BPJS Kesehatan. Sehingga anggaran Kementerian Kesehatan yang menurutnya kian berkurang, tidak akan terganggu.
Debat Pilpres 2019 tahap ketiga tengah diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam.
Dalam Debat Pilpres 2019 tahap ketiga ini, cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin akan bertarung dengan cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno.
Debat Cawapres 2019 kali ini mengusung tema "Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, serta Sosial dan Kebudayaan" yang akan dipandu oleh Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas sebagai moderator.
Terdapat sembilan panelis untuk yang bertugas merancang pertanyaan, yakni Prof. Dr. Samsul Rizal, MEng (Rektor Universitas Syiah Kuala), Prof. KH Yudian Wahyudi, M.A,. Ph.D (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Prof. Dr. Chairil Effendi (Guru Besar Sastra Universitas Tanjungpura Pontianak), serta Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A (Rektor Universitas Hasanuddin Makassar).
Berikutnya, Prof. Subhilhar, M.A. Ph.D (Guru Besar Universitas Sumatera Utara), Radhar Panca Dahana (Budayawan), Anis Hidayah (Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care), Prof. Dr. David S. Perdanakusuma, dr. Sp.BP-RE(K) (Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia), dan Prof. H. Yos Johan Utama (Rektor Universitas Diponegoro).
Debat Cawapres 2019 pada Minggu (17/3/2019) malam ini ditayangkan oleh Transmedia, yang dapat disaksikan mulai pukul 20.00 WIB melalui beberapa saluran siaran, seperti Trans TV, Trans 7, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, Trans Vision, dan detikcom.
Editor: Agung DH