Menuju konten utama

Danone Indonesia Klaim Daur Ulang 15 Ribu Ton Plastik per Tahun

Danone menargetkan seluruh materi kemasan plastiknya dapat didaur ulang pada 2025.

Danone Indonesia Klaim Daur Ulang 15 Ribu Ton Plastik per Tahun
Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin saat memberikan pemaparan di PT Tirta Investama – Danone AQUA Pabrik Ciherang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada Senin (22/8/2022). (tirto.id/Farid Nurhakim)

tirto.id - Danone Indonesia mengeklaim setiap tahunnya mendaur ulang 15 ribu ton plastik polyethylene terephthalate (PET) per tahun.

“Nah setiap tahun sekarang tuh hampir 15 ribu ton plastik yang kita bantu untuk daur ulang, enggak masuk limbah,” kata Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin ketika ditemui Tirto di PT Tirta Investama – Danone AQUA Pabrik Ciherang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada Senin (22/8/2022).

Dia menerangkan ada berbagai macam cara mendaur ulang, misalnya open-loop dan closed-loop. Closed-loop adalah cara recycle dari botol menjadi botol lagi dan cara ini dilakukan oleh AQUA Life.

Selanjutnya untuk open-loop, lanjut Arif, cara recycle dari botol menjadi berbagai bentuk lain seperti pakaian dan lain-lain. Open-loop ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu upcycle dan downcycle. Untuk upcycle dari botol menjadi baju, mereka memiliki program “bottle2fashion” dengan brand fesyen H&M.

Lebih lanjut, untuk downcycle, dari botol atau labelnya atau tutupnya, lalu menjadi produk yang bisa digunakan kembali seperti keset, frame untuk sumur resapan, serta palet. Dia menjelaskan bahwa mereka juga bekerja sama terkait downcycle ini.

“Kalau recycle, itu kita ada target by 2025, seluruh materi kemasan plastik kita recyclable, bisa di-recycle. Recyclable meaning (artinya) 100 persen bisa di-recycle,” ucap Arif.

Selain recycle, dia juga mengklaim bisnis AQUA sebagian besar kemasannya memakai kemasan yang digunakan ulang (reuse) dan paling banyak adalah galon yang di-reuse.

“Itu masih hampir 70 persen dari volume menggunakan itu (reuse),” terang Arif.

Dia menjelaskan alasan galon digunakan ulang lantaran terhambat kendala distribusi. Di Indonesia, kata dia, infrastruktur dan jalannya masih kurang bagus antarpulau. Oleh karena itu, kemasan galon itulah yang mampu melindungi produk karena tahan bentur, tahan panas, serta bisa digunakan berulang kali.

Terkait untuk mengurangi plastik (reduce), kata Arif, plastik yang mereka gunakan untuk plastik baru (virgin) itu terdapat hingga 25 persen. Menurut dia, ini sudah mereduksi atau mengurangi banyak. Dia juga menyebut bahwa mereka menggunakan komponen recycle di setiap plastik virgin untuk mengurangi plastik virgin atau plastik barunya.

“Jadi, reduce-nya mengurangi kebiasaan atau plastik yang enggak perlu, reuse-nya dengan galon, recycle-nya juga menggunakan kembali plastik PET menjadi botol,” tutur dia.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total sampah di Indonesia pada 2021 mencapai 68,5 juta ton dengan 17 persennya atau sekitar 11,6 juta ton merupakan sampah plastik.

Arif pun menyebut soal sampah plastik (plastic waste) ini tidak bisa sendiri-sendiri mengelolanya.

“Pemerintah enggak bisa sendiri, bisnis enggak bisa sendiri, harus kolaborasi. Itu yang kita lakukan, melalui kolaborasi, edukasi, dan lain-lain,” pungkas dia.

Baca juga artikel terkait SAMPAH PLASTIK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Bisnis
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri