tirto.id - Kepolisian menduga harga masker melonjak tinggi di kawasan Jakarta karena ulah distributor barang ini. Inspeksi mendadak Polda Metro Jaya di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, menemukan harga masker di tingkat pengecer melambung karena harga dari distributor sudah dipatok tinggi.
"Ada beberapa toko kendalanya karena masih ada distributor-distributor yang jual ke toko-toko dengan harga tinggi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di Jakarta, Rabu (4/3/2020) seperti dilansir Antara.
Oleh karena itu, kata Yusri, Polda Metro Jaya telah mengimbau kepada sejumlah pihak untuk tidak mencoba mengambil keuntungan dari keresahan masyarakat saat merespons wabah virus corona (Covid-19).
"Kami dari Polda Metro Jaya dan pihak terkait, bersama-sama memberi imbauan ke masyarakat, termasuk distributor penimbun," ujar Yusri.
Menurut Yusri, Polda Metro Jaya melakukan inspeksi mendadak pada hari ini karena menilai ada keresahan masyarakat terkait dengan meroketnya harga masker di pasaran.
"Sejak dari kemarin ada kepanikan masyarakat dan informasi di media sosial adanya kelangkaan dari masker yang beredar di masyarakat dan ada temuan harga yang melambung tinggi," ujar dia.
Harga satu kotak masker di Pasar Pramuka hingga kini bervariasi, yakni dari Rp200 ribu ke atas. Sedangkan harga antiseptik ukuran kecil mencapai Rp100 ribu ke atas per kemasan.
Polda Metro Jaya juga telah menggerebek pabrik masker ilegal di gudang yang menjadi lokasi pabrik masker di Kawasan Pergudangan Central Cakung Blok i Nomor 11 Jalan Raya Cakung Cilincing KM 3, Rorotan Cilincing, Jakarta Utara.
Sub Direktorat 1 Industri dan Perdagangan (Indag) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pun menggerebek gudang di Jalan Marsekal Surya Darma, Neglasari,Tangerang, lantaran diduga menjadi lokasi penimbunan masker dan menyita 287 dus berisi masker.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Pramuka Edi Haryanto menyebutkan kenaikan harga disebabkan oleh aksi borong masyarakat yang memicu banyak pihak memainkan harga.
"Sebetulnya stok barang ada, stok barang cukup, tapi ketika saudara-saudara seolah-olah akan memborong keseluruhan, maka banyak tangan yang 'bermain'," kata Edi.
"Tadi Pak Dirnarkoba, Pak Dirkrimsus dan Pak Kabid Humas sudah mensurvei, mungkin yang sampai di tangan beliau adalah tangan ke delapan. Tetapi saya meyakinkan kepada masyarakat, toko-toko di Pasar Pramuka tetap berkomitmen untuk membantu ketersediaan produk," tambah Edi.
- Cara Penggunaan Masker yang Benar & Mencegah Penularan Virus Corona
- Kimia Farma Jual Masker Rp2.000 Per Lembar Tapi Pembelian Dibatasi
- Cara Membuat Masker di Rumah untuk Menangkal Debu dan Polusi
- Polisi Temukan Harga Jual Masker 10 Kali Lipat di Pasar Pramuka
- Jokowi Sebut Stok Masker Dalam Negeri Capai 50 Juta Meski Langka
- Benarkah Kita Tidak Perlu Masker untuk Cegah Penularan Corona?