Menuju konten utama

14 Manfaat Jengkol untuk Kesehatan Tubuh dan Tips Memasaknya

Jengkol merupakan salah satu makanan khas nusantara yang cukup digemari. Selain khas, ia juga mengandung banyak manfaat.

14 Manfaat Jengkol untuk Kesehatan Tubuh dan Tips Memasaknya
Jengkol. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Jengkol sebagai salah satu ikon kuliner Indonesia telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari berbagai ragam hidangan lokal. Meski populer, tidak semua orang menyukai jengkol karena aromanya yang kuat.

Di balik aromanya yang kuat, tersimpan banyak manfaat jengkol untuk kesehatan tubuh. Jengkol mengandung berbagai nutrisi penting untuk tubuh, seperti protein, serat, fosfor, kalium, dan vitamin.

Meskipun demikian, pengetahuan akan manfaat jengkol untuk kesehatan masih belum sepopuler beragam jenis olahannya. Oleh karena itu, berikut akan dijelaskan khasiat jengkol untuk kesehatan tubuh dan tips mengonsumsinya.

14 Manfaat Jengkol untuk Kesehatan Tubuh

Manfaat jengkol untuk kesehatan tidak lepas dari berbagai kandungan senyawa yang dimilikinya. Dalam Jurnal Biosains Vol 4, No 2 (2018) karya Indah Sinaga, dkk. dari Fakultas Biologi Universitas Medan, dijelaskan bahwa salah satu senyawa khas yang ditemukan dalam tanaman jengkol adalah asam jengkolat.

Sebagaimana dijelaskan oleh Hyeronimus S.B. dalam buku Ragam dan Khasiat Tanaman Obat (2008), senyawa jengkolat adalah jenis asam amino alifatik yang mengandung sulfur dan bersifat toksik. Selain asam jengkolat, tanaman jengkol juga mengandung beragam zat, seperti glikosida, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, serta vitamin A, vitamin B, dan vitamin C.

Dalam jengkol juga terdapat minyak atsiri, saponin, alkaloid, terpenoid, flavonoid, dan tanin yang memiliki potensi sebagai insektisida, larvasida, dan zat toksik terhadap wereng coklat

Nurussakinah dalam skripsi berjudul "Skrinning Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, dan Eschericia coli" (2010) menyatakan, ekstrak etanol dari kulit jengkol juga dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli.

Dengan sejumlah kandungan tersebut, lantas apa manfaat jengkol untuk kesehatan? Berikut ini penjelasannya.

1. Menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi

Dalam penelitian berjudul "Uji Daya Hambat Buah Jengkol dan Daging Buah Jengkol Terhadap Bakteri Salmonella typhi" (2016) oleh Siendy Kurniawan dijelaskan, kulit dan buah jengkol yang mengandung senyawa tanin berperan sebagai antibakteri yang menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Itu adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi primer usus, termasuk diare pada anak.

2. Menurunkan gula darah

Abdul Razak, K., dkk dalam penelitian berjudul "The inhibition of glucose absorption of seed and pericarp extracts of Pithecellobium jiringa on intestinal tissues preparation and their phytochemical profiles" (2011) menjelaskan, kulit jengkol yang memiliki kandungan fenolat dan terpenoid berpotensi menurunkan kadar gula darah.

3. Efek antioksidan dan anti-peradangan

Senyawa bioaktif dalam tanaman ini, termasuk flavonoid dan alkaloid, telah terbukti memiliki sifat antioksidan dan antiperadangan. Kandungan ini dapat membantu mencegah dan mengobati berbagai penyakit.

4. Menjaga daya tahan tubuh

Jengkol yang mengandung vitamin C dapat berfungsi sebagai antioksidan dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

5. Menjaga kesehatan tulang

Jengkol mengandung kalsium yang penting untuk menjaga kesehatan tulang. Dengan kandungan tersebut, jengkol juga dapat mencegah osteoporosis.

6. Membantu pencernaan

Jengkol kaya akan serat. Dengan kandungan tersebut, manfaat jengkol untuk kesehatan di antaranya termasuk membantu melancarkan buang air besar dan memperbaiki sistem pencernaan.

7. Membuat kulit lebih sehat

Kandungan vitamin C dan antioksidan dalam jengkol berperan penting dalam menjaga kesehatan dan kilau kulit. Nutrisi yang terdapat dalam jengkol juga dapat mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan luka pada kulit.

8. Membantu menurunkan berat badan

Dalam Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, Vol. 14, No. 2 (2022) Universitas Negeri Semarang dijelaskan, biji jengkol mengandung asam amino sulfur. Kandungan tersebut diyakini berperan menurunkan berat badan.

9. Anti-diabetes

Masih merujuk pada Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, Vol. 14, No. 2 (2022), jengkol mengandung senyawa flavonoid, khususnya isoflavon, yang telah terbukti merangsang sekresi insulin. Dengan kandungan tersebut jengkol menjadi pengobatan alami potensial untuk diabetes.

10. Penangkal radikal bebas

Senyawa bioaktif tanaman ini diyakini memiliki kemampuan untuk menghilangkan radikal bebas yang dapat berkontribusi pada berbagai penyakit.

11. Mengurangi risiko penyakit kronis

Flavonoid yang terdapat dalam tanaman ini memiliki sifat antioksidan. Kandungan tersebut dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan mengurangi risiko penyakit kronis.

12. Sumber protein

Jengkol merupakan salah satu sumber protein nabati yang kaya akan asam amino esensial. Protein berperan penting dalam pembentukan otot, pertumbuhan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.

13. Mengurangi risiko penyakit jantung

Kandungan serat dan fitonutrien yang melimpah dalam jengkol dapat membantu menurunkan kolesterol darah. Oleh karena itu, jengkol dipercaya mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan menjaga kesehatan sistem kardiovaskular.

14. Mencegah anemia

Jengkol mengandung zat besi yang cukup melimpah untuk membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia.

Tips Mengonsumsi Jengkol

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat sejumlah khasiat jengkol untuk kesehatan tubuh. Meski demikian, jangan mengonsumsi jengkol secara berlebihan karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa tips mengonsumsi jengkol.

1. Jangan mengonsumsi jengkol saat perut kosong

Mengonsumsi jengkol saat perut kosong dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan, seperti kembung, gas, dan sakit perut. Lebih baik mengonsumsi jengkol setelah makan atau bersama makanan lain yang tidak bersifat asam untuk mengurangi kemungkinan tersebut.

2. Hindari kombinasi dengan makanan atau minuman asam

Asam dapat memperburuk efek negatif jengkol pada tubuh. Hindari mengonsumsi jengkol dengan makanan atau minuman yang bersifat asam, seperti jeruk atau tomat, untuk menghindari peningkatan risiko iritasi lambung dan gangguan pencernaan.

3. Pastikan memasak jengkol dengan baik sebelum dikonsumsi

Jengkol sebaiknya dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Proses memasak jengkol dapat mengurangi kandungan asam jengkolat yang berbahaya bagi tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan merebus jengkol hingga benar-benar lunak sebelum diolah menjadi hidangan lain.

4. Konsumsi dalam porsi yang tidak berlebihan

Meskipun jengkol kaya akan nutrisi, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti gangguan ginjal dan iritasi lambung. Dianjurkan mengonsumsi jengkol dalam porsi sedang atau sesuai dengan kebutuhan tubuh.

5. Pilihan pengolahan

Hindari memakan jengkol mentah, misalnya dijadikan lalapan. Jengkol mentah dapat mengandung senyawa berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan apabila berlebihan. Sebaiknya jengkol dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk mengurangi risiko tersebut.

6. Kupas jengkol sebelum dimasak

Sebelum dimasak, kupas kulit biji jengkol untuk mengurangi bau yang tidak sedap dan memudahkan proses pemasakan.

7. Rendam jengkol sebelum dimasak

Sebelum dimasak, rendam jengkol dalam air selama beberapa jam untuk membantu mengurangi bau yang tidak sedap.

Baca juga artikel terkait JENGKOL atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin