Menuju konten utama

7 Akibat Kebanyakan Makan Telur, Berapa Batas Amannya?

Meskipun mengandung banyak nutrisi, kebanyakan makan telur tidak baik buat kesehatan. Apa saja efek negatifnya?

7 Akibat Kebanyakan Makan Telur, Berapa Batas Amannya?
Ilustrasi Anak Makan Telur . foto/istockphoto

tirto.id - Telur merupakan salah satu bahan makanan yang kaya akan protein dan gizi. Dalam diet sehari-hari, protein dari telur membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Selain itu, telur mengandung nutrisi penting, seperti vitamin B12, vitamin D, dan selenium, yang mendukung kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.

Meskipun telur kaya akan manfaat, kebanyakan makan telur dapat berefek buruk terhadap kesehatan. Kolesterol yang tinggi dalam telur kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi telur dengan bijak dan seimbang dalam pola makan yang sehat.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai efek kebanyakan makan telur, Anda bisa menyimak penjelasan berikut. Di bawah ini juga akan diterangkan mengenai batas aman mengonsumsi telur agar dapat meraih manfaat tanpa mengorbankan kesehatan.

7 Akibat Kebanyakan Makan Telur

Kebanyakan makan telur dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan, seperti alergi, kelebihan kolesterol, hingga masalah pencernaan. Dilansir PharmEasy dan NDTV Food, berikut penjelasan mengenai efek kebanyakan makan telur.

1. Risiko alergi telur pada anak-anak

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Sophie dkk., pada 2019, diketahui bahwa konsumsi telur pada anak di bawah usia lima tahun dapat memicu alergi telur. Alergi ini disebabkan oleh protein telur sehingga menimbulkan gejala gastrointestinal seperti mual dan muntah; masalah kulit, seperti ruam dan jerawat; serta gejala pernapasan, termasuk asma, pilek, dan hidung tersumbat.

2. Pengaruh terhadap kolesterol

Selain risiko alergi, efek kebanyakan makan telur rebus maupun goreng adalah meningkatkan kadar kolesterol baik dan kolesterol buruk dalam tubuh. Kadar kolesterol yang tinggi, terutama kolesterol buruk, dapat meningkatkan risiko gangguan jantung bagi seseorang yang rentan.

3. Risiko penyakit jantung

Penelitian yang dimuat dalam Jurnal JAMA menunjukkan bahwa mengonsumsi setengah telur tambahan setiap hari dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Hal ini berkaitan erat dengan peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh akibat kebanyakan makan telur.

4. Meningkatkan berat badan

Mengonsumsi telur secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan karena kandungan lemak jenuh yang tinggi. Hal ini dapat menjadi masalah bagi orang yang sedang berusaha menjaga berat badan ideal.

5. Risiko penyakit hati

Akibat kebanyakan makan telur juga termasuk meningkatkan risiko terkena penyakit hati berlemak non-alkohol. Akumulasi lemak di dalam hati dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan jika tidak ditangani dengan baik.

6. Masalah pencernaan

Meskipun telur kaya akan serat dan protein, mengonsumsi telur secara berlebihan dapat mengganggu sistem pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kembung, asam lambung, dan gangguan pencernaan lainnya. Beberapa orang mungkin juga mengalami reaksi alergi dalam bentuk mual yang berkelanjutan.

7. Meningkatkan risiko munculnya jerawat

Mengonsumsi telur secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan hormon progesteron dalam tubuh. Kandungan progesteron dalam telur dapat memengaruhi kondisi kulit dan berkontribusi pada timbulnya jerawat jika kadar hormon progesteron dalam tubuh berlebihan.

Berapa Batas Aman Mengonsumsi Telur?

Telah dijelaskan di atas bahwa kebanyakan makan telur dapat meningkatan beberapa risiko penyakit. Lantas, berapa batas aman mengonsumsi telur?

Dalam situs web resmi Mayo Clinic Health System dijelaskan, batas aman mengonsumsi telur adalah tujuh butir telur per minggu. Artinya, batas aman konsumsi telur per hari adalah satu butir. Bagi orang yang sehat, mengonsumsi satu telur per hari tidak memengaruhi kesehatan jantung.

Hal serupa juga dijelaskan dalam artikel "5 Dangerous Side Effects of Eating Too Many Eggs, According to Science" (2023) oleh Sarah Garone di situs Eat This, Not That! dengan mengutip penelitian yang dilakukan pada 2018 dan dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Dari penelitian tersebut ditemukan, mengonsumsi telur hingga 12 butir per minggu selama tiga bulan tidak berdampak negatif pada faktor risiko kardiovaskular bagi orang dengan prediabetes dan diabetes tipe 2

Meski demikian, beberapa orang memilih untuk hanya mengonsumsi putih telur tanpa kuning telurnya. Makan telur dengan cara demikian akan tetap memberikan manfaat protein tanpa kolesterol.

Di sisi lain, kedua situs tersebut menyoroti bahwa kondisi kesehatan individu dapat memengaruhi seberapa banyak telur yang aman dikonsumsi dalam sehari. Jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes, atau masalah kesehatan lain yang terkait dengan asupan telur, disarankan berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan batasan aman yang sesuai dengan tubuh.

Baca juga artikel terkait GWS atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin