tirto.id - Formasi Analis Akuakultur menjadi salah satu lowongan yang disediakan dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024. Tugas utamanya menganalisis dan mengelola perikanan budidaya.
Aturan mengenai tugas Analis Akuakultur sudah diatur lewat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 29 Tahun 2022. Kebijakan ini sekiranya masih berlaku untuk CPNS 2024 dalam pemenuhan formasi Analis Akuakultur yang tersedia.
Sesuai Pasal 5 ayat (2), jabatan fungsional Analis Akuakultur akan menjalankan fungsi pengelolaan terhadap prasarana dan sarana budidaya serta kawasan dan lingkungan perikanan budidaya. Kemudian pakan ikan, produksi dan pascaproduksi perikanan budidaya, hingga usaha perikanan budidaya.
Adapun dalam Pasal 5 ayat (3), dijabarkan terkait ikhtisar tugas Analis Akuakultur dalam persiapan analisis dan pengelolaan perikanan budidaya. Lantas analisis dan pengelolaan perikanan budidaya serta evaluasi dan rekomendasi hasil analisis hingga pengelolaan perikanan budidaya.
Kisi-Kisi Materi Pokok Formasi Analis Akuakultur
Aturan mengenai kisi-kisi materi pokok formasi Analis Akuakultur CPNS 2024 telah dibagikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) lewat surat nomor B/5457/M.SM.01.00/2024 bertanggal 4 November 2024.
Dalam Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS 2024, peserta akan diberikan soal yang berkaitan dengan daftar berikut ini:
Kemampuan Umum
- Pedoman tentang pembudidayaan ikan
- Pengelolaan sarana dan prasarana serta pengelolaan kawasan perikanan budidaya
- Pengelolaan dan pengembangan pembenihan ikan air tawar, air payau, dan laut
- Identifikasi, inventarisasi dan analisis data proses produksi dan sertifikasi bidang perikanan budidaya
- Identifikasi, inventarisasi, dan analisis data pakan ikan
- Perlindungan Pelaku Utama Sektor Kelautan dan Perikanan dan Usaha Perikanan
- Pengelolaan Usaha Perikanan budidaya
Contoh Soal SKB Analis Akuakultur CPNS
Berikut adalah daftar 15 contoh soal SKB Analis Akuakultur CPNS 2024 yang bisa dijadikan referensi pembelajaran para pelamar formasi tersebut:
1. Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 75/PERMEN-KP/2016, seorang petani ikan diharuskan untuk menerapkan pedoman Good Aquaculture Practices (GAqP).
Jika dia menemukan bahwa kadar oksigen terlarut di kolam budidayanya menurun secara signifikan, langkah apa yang harus diambil untuk mematuhi pedoman GAqP?
A. Menambah pakan secara berlebihan untuk meningkatkan aktivitas ikan
B. Menambahkan lebih banyak obat-obatan kimia untuk meningkatkan kualitas air
C. Memasang sistem aerasi untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut
D. Mengurangi jumlah ikan di kolam tanpa mengubah sistem aerasi
E. Mengabaikan penurunan kadar oksigen karena tidak mempengaruhi kualitas pakan
Jawaban: C
2. Seorang petani ikan menghadapi masalah dengan pertumbuhan ikan yang lambat.
Apa langkah pertama yang harus diambil untuk menentukan penyebab masalah ini?
A. Menambah jumlah pakan tanpa mengevaluasi faktor lain
B. Mengukur dan menganalisis kualitas air serta memeriksa diet ikan
C. Mengurangi jumlah ikan dalam kolam
D. Menggunakan obat-obatan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan
E. Mengabaikan masalah dan melanjutkan budidaya seperti biasa
Jawaban: B
3. Seorang petani ikan sedang mempertimbangkan untuk menggunakan sistem pemantauan otomatis untuk kualitas air di kolam budidaya.
Apa keuntungan utama dari penggunaan sistem ini?
A. Mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual untuk pemantauan
B. Mengabaikan pemantauan kualitas air karena lebih murah
C. Mengurangi kualitas air dengan mengabaikan sistem filtrasi
D. Mempermudah pengumpulan data dan pengambilan keputusan berbasis data
E. Mengurangi kebutuhan akan sistem aerasi
Jawaban: D
4. Seorang petani ikan ingin meningkatkan produktivitas kolam budidaya dengan metode intensif.
Apa yang harus dipertimbangkan untuk memastikan bahwa metode ini tidak mempengaruhi kualitas air secara negatif?
A. Menggunakan pakan dengan kandungan protein rendah
B. Mengabaikan sistem filtrasi dan aerasi untuk mengurangi biaya
C. Menerapkan sistem filtrasi dan aerasi yang memadai untuk mengelola kualitas air
D. Mengurangi frekuensi pemantauan kualitas air
E. Menambah jumlah ikan secara drastis tanpa perubahan sistem
Jawaban: C
5. Jika seorang petani ikan ingin mengurangi dampak negatif budidaya ikan terhadap ekosistem lokal, apa langkah yang paling efektif yang dapat dia ambil?
A. Menggunakan pestisida kimia untuk mengendalikan hama
B. Menambah jumlah ikan yang dibudidayakan untuk meningkatkan hasil
C. Menerapkan teknik budidaya yang berkelanjutan dan melindungi habitat alami
D. Menggunakan pakan dengan bahan kimia tambahan untuk meningkatkan pertumbuhan
E. Mengabaikan limbah budidaya dan tidak melakukan pengelolaan lingkungan
Jawaban: C
6. Berdasarkan UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan, bagaimana cara mengelola budidaya ikan agar sesuai dengan prinsip keberlanjutan lingkungan?
A. Menggunakan pakan ikan yang mengandung bahan kimia berbahaya
B. Mengabaikan pengelolaan limbah dan dampak lingkungan
C. Menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan pengelolaan limbah yang baik
D. Mengurangi jumlah ikan yang dibudidayakan tanpa mengubah praktek
E. Menggunakan pestisida kimia untuk mengendalikan hama
Jawaban: C
7. Seorang petani ikan ingin memulai budidaya ikan air tawar di area baru. Dia menemukan dua lokasi potensial. Lokasi A memiliki akses mudah ke sungai dengan kualitas air yang stabil.
Sementara Lokasi B dekat dengan sumber air yang kurang stabil tetapi lebih dekat dengan pasar. Faktor utama apa yang seharusnya dipertimbangkan petani dalam memilih lokasi terbaik untuk budidaya?
A. Jarak dari pasar lebih penting untuk mengurangi biaya distribusi
B. Akses mudah ke sungai yang menyediakan kualitas air yang stabil lebih penting untuk kesehatan ikan
C. Kedekatan dengan sumber air kurang stabil lebih baik untuk penghematan biaya
D. Memilih lokasi dengan fasilitas pengolahan limbah yang tersedia
E. Jarak dari pusat penelitian akuakultur
Jawaban: B
8. Seorang ahli akuakultur sedang mengevaluasi dampak dari introduksi spesies ikan baru ke dalam kolam budidaya yang sudah ada.
Apa hal utama yang harus dipertimbangkan sebelum memperkenalkan spesies baru?
A. Harga pasar spesies baru
B. Kesesuaian spesies baru dengan kondisi lingkungan dan dampaknya terhadap ekosistem yang ada
C. Kemudahan penyimpanan spesies baru
D. Warna dan ukuran spesies baru
E. Jumlah pakan yang diperlukan spesies baru
Jawaban: B
9. Jika terjadi kematian massal ikan dalam kolam budidaya, langkah pertama yang harus diambil oleh analis akuakultur adalah:
A. Mengganti air kolam sepenuhnya
B. Memeriksa dan menganalisis penyebab kematian, seperti kualitas air dan penyakit
C. Menambahkan lebih banyak pakan untuk meningkatkan kesehatan ikan yang tersisa
D. Menambah jumlah ikan untuk menggantikan yang mati
E. Mengabaikan masalah dan melanjutkan budidaya seperti biasa
Jawaban: B
10. Dalam konteks UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, seorang petani ikan menemukan bahwa praktek budidaya yang diterapkannya menyebabkan penurunan jumlah ikan di habitat alami sekitar.
Apa tindakan yang sesuai menurut regulasi ini?
A. Melanjutkan praktek budidaya tanpa perubahan karena sudah berproduksi dengan baik
B. Mengabaikan dampak terhadap habitat alami karena fokus pada keuntungan ekonomi
C. Mengubah praktek budidaya untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan melaksanakan konservasi
D. Menggunakan teknologi terbaru untuk meningkatkan produksi tanpa memperhatikan dampak lingkungan
E. Mengurangi jumlah ikan yang dibudidayakan tanpa mengubah praktek
Jawaban: C
11. Dalam perencanaan sistem budidaya ikan, seorang ahli akuakultur memilih untuk menggunakan sistem Recirculating Aquaculture System (RAS).
Apa keuntungan utama dari sistem RAS dibandingkan dengan sistem budidaya konvensional?
A. Memungkinkan penurunan kualitas air secara cepat
B. Memungkinkan penggunaan lahan yang lebih luas
C. Mengurangi konsumsi pakan ikan
D. Memungkinkan pengelolaan air yang lebih efisien dan pengendalian kualitas yang lebih baik
E. Mengurangi kebutuhan akan sistem pemantauan kesehatan ikan
Jawaban: D
12. Seorang petani ikan memutuskan untuk meningkatkan kualitas pakan yang digunakan dalam budidaya ikan.
Apa hal utama yang harus diperhatikan dalam formulasi pakan untuk mendukung pertumbuhan ikan yang optimal?
A. Harga pakan yang murah
B. Komposisi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik ikan
C. Pakan yang dapat disimpan untuk waktu yang lama
D. Pakan dengan bahan-bahan yang mudah didapat
E. Pakan dengan warna yang menarik
Jawaban: B
13. Seorang teknisi akuakultur perlu memilih sistem filtrasi yang tepat untuk kolam budidaya.
Apa keuntungan utama dari sistem filtrasi mekanis dibandingkan dengan sistem filtrasi biologis?
A. Sistem filtrasi mekanis menghilangkan bahan organik terlarut
B. Sistem filtrasi mekanis lebih murah dan mudah dipasang
C. Sistem filtrasi mekanis menghilangkan partikel besar dan kotoran dari air
D. Sistem filtrasi mekanis lebih efisien dalam menguraikan bahan organik
E. Sistem filtrasi mekanis tidak memerlukan perawatan rutin
Jawaban: C
14. Dalam budidaya ikan air tawar, apa yang merupakan indikator utama dari adanya masalah dengan sistem filtrasi?
A. Peningkatan suhu air
B. Penurunan kadar oksigen terlarut dan peningkatan konsentrasi amonia
C. Peningkatan jumlah ikan yang aktif
D. Peningkatan kadar nitrat
E. Penurunan jumlah pakan yang dibutuhkan
Jawaban: B
15. Dalam pengelolaan kualitas air, parameter mana yang digunakan untuk mengukur konsentrasi gas terlarut dalam air dan mengapa hal ini penting?
A. pH karena mempengaruhi rasa air
B. Temperatur karena mempengaruhi laju metabolisme
C. Oksigen terlarut karena penting untuk pernapasan ikan
D. Amonia karena mempengaruhi warna air
E. Nitrat karena mempengaruhi rasa air
Jawaban: C
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani