Menuju konten utama

Contoh Seni Rupa Modern dan Tradisional di Indonesia

Contoh seni rupa modern di Indonesia adalah film animasi Battle of Surabaya. Contoh seni rupa tradisional yakni Candi Prambanan.

Contoh Seni Rupa Modern dan Tradisional di Indonesia
Pengunjung melihat karya seni rupa di arena Festival Lima Gunung (FLG) XXI di kawasan lereng Gunung Andhong, Mantran, Girirejo, Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (1/10/2022). Sebanyak 36 seniman Komunitas Lima Gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh) menggelar pameran seni rupa yang menampilkan 40 lukisan dan 50 topeng. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.

tirto.id - Seni rupa merupakan bentuk ekspresi budaya yang telah ada sejak zaman kuno hingga saat ini. Berdasarkan periode perkembangannya, seni rupa di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu seni rupa modern dan tradisional.

Seni rupa modern dan tradisional di Indonesia hadir dalam bentuk seni rupa murni dan terapan. Contoh seni rupa tradisional di dalam negeri bisa berupa wayang kulit, motif kain tenun, ukiran candi, dan sebagainya.

Sementara itu, seni rupa modern tampil lewat desain grafis, video seni (art video), kerajinan tangan, dan sebagainya. Terlepas dari bentuknya, seni rupa modern maupun tradisional sama-sama memainkan peran penting dalam perkembangan seni di Indonesia.

Contoh Seni Rupa Modern di Indonesia

Seni rupa modern banyak dikenal masyarakat saat ini. Sesuai namanya, seni rupa modern adalah seni rupa masa kini yang dikenal di Indonesia.

Menurut Irayati dan Dewi dalam Buku Panduan Guru Seni Rupa (2021), seni rupa modern adalah seni rupa yang sudah meninggalkan pakem-pakem suatu tradisi. Seni rupa modern cenderung mengutamakan kebebasan berekspresi demi kemajuan seni.

Seni rupa modern juga lebih mengutamakan sifat estetikanya dan penyampaian pesan tertentu, seperti sosial atau budaya. Seni rupa modern banyak memanfaatkan penggunaan teknologi dalam proses pembuatannya.

Menurut Sofyan Salam, dkk. dalam Pengetahuan Dasar Seni Rupa (2020), seni rupa modern bisa dikenali dengan ciri-ciri berikut:

  1. Menonjolkan kreativitas, gagasan, ide, dan teknik.
  2. Memiliki sifat yang universal.
  3. Menonjolkan individualitas dan nama pencipta.
  4. Cenderung berorientasi pada masa depan bukan masa lalu.
Seni rupa tradisional mulai berkembang sejak abad ke-19. Hal ini menyusul lahirnya berbagai jenis aliran seni rupa modern seperti realisme, surealisme, kubisme, abstraksionisme, ekspresionisme, dan sebagainya,

Seni rupa modern bisa berwujud seni lukis, seni grafis, arsitektur, patung, video seni, dan sebagainya. Contoh seni rupa modern di Indonesia antara lain:

  • Monumen patung raksasa Garuda Wisnu Kencana karya I Nyoman Nuarta di Kuta Selatan, Badung.
  • Lukisan "Berburu Celeng: karya Djoko Pekik.
  • Arsitektur Masjid Raya Al Jabbar di Bandung yang dirancang oleh Ridwan Kamil.
  • Animasi Battle of Surabaya karya MSV Pictures.

Contoh Seni Rupa Tradisional di Indonesia

Seni rupa tradisional merupakan jenis seni rupa yang dibuat berdasarkan tradisi masyarakat Indonesia.

Menurut Margono, dkk. dalam Apresiasi Seni: Seni Rupa dan Seni Teater (2007), seni rupa tradisional adalah seni yang dibuat mengikuti pola-pola, aturan, atau pakem tertentu, yang menjadi pedoman dalam berkarya.

Seni rupa tradisional biasanya dibentuk berulang-ulang tanpa mengubah bentuk aslinya. Hal inilah yang menyebabkan suatu produk seni rupa tradisional memiliki tampilan yang sama meskipun dibuat oleh seniman yang berbeda.

Seni rupa tradisional di Indonesia dapat dikenali dengan ciri-ciri berikut:

  1. Mengikuti aturan tertentu yang telah mentradisi.
  2. Memiliki wujud yang telah mentradisi.
  3. Merupakan benda fungsional pada zamannya.
  4. Tidak mementingkan siapa penciptanya.
Seni rupa tradisional Indonesia memiliki akar yang dalam dan panjang sejarahnya. Seni rupa tradisional ini sudah ada sejak zaman nenek moyang bahkan sebelum Indonesia terkena pengaruh kolonial.

Berikut ini beberapa contoh seni rupa tradisional Indonesia:

1. Contoh seni rupa tradisional prasejarah

Contoh seni rupa tradisional prasejarah erat kaitannya dengan kehidupan awal manusia Indonesia yang masih percaya unsur-unsur magis. Berikut contoh seni rupa tradisional prasejarah:

  • Lukisan dinding di Gua Abba, Darembang, Papua.
  • Lukisan gambar manusia di Teluk MacCluer atau Teluk Berau, Papua Barat.
  • Bangunan prasejarah Punden Berundak, Tinggarsari, Buleleng.
  • Dolmen di Pujer, Bondowoso.

2. Contoh seni rupa tradisional era Hindu-Buddha

Contoh seni rupa tradisional era Hindu-Buddha lahir di zaman kerajaan Hindu-Buddha, seperti Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Majapahit, dan sebagainya.

Berikut contoh seni rupa tradisional era Hindu-Buddha:

  • Patung Prabu Kertarajasa peninggalan Kerajaan Majapahit di Candi Simping, Blitar.
  • Patung Ratu Kendedes peninggalan Kerajaan Singasari di Malang.
  • Candi Prambanan dan reliefnya peninggalan Kerajaan Mataram di Sleman.
  • Kain batik peninggalan Kerajaan Majapahit.
  • Wayang kulit peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

3. Contoh seni rupa tradisional era Islam

Contoh seni rupa tradisional peninggalan era Islam dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Islam di Timur Tengah dan kerajaan Islam di dalam negeri.

Berikut contoh seni rupa tradisional era Islam:

  • Lukisan kaligrafi pada tokoh pewayangan Semar.
  • Ukiran kaligrafi di nisan putri raja Samudra Pasai, di Aceh.
  • Seni bangunan Masjid Agung Demak, Demak.
  • Keris bentuk gelombang peninggalan kerajaan Mataram Islam.

Baca juga artikel terkait SENI RUPA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Fadli Nasrudin