Daftar Pertanyaan tentang Asbabunnuzul Beserta Jawabannya

tirto.id - Daftar pertanyaan tentang asbabunnuzul berkaitan dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SMA/SMK/MA. Dalam soal Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), atau Ulangan Akhir Semester (UAS), pertanyaan tentang asbabunnuzul seringkali keluar. Maka dari itu, para siswa perlu berlatih mengerjakan pertanyaan tentang asbabunnuzul demi mendapatkan hasil terbaik dalam ujian.

Asbabunnuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi diturunkannya ayat-ayat Al-Qur'an baik berupa peristiwa, perkataan, atau perbuatan, yang terjadi pada masa tertentu. Kendati demikian, tidak semua ayat di dalam Al-Qur'an memiliki asbabunnuzul.

Salah satu fungsi asbabunnuzul adalah membantu memberikan penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an. Sebagai contoh, asbabunnuzul Surah Ad-Dhuha ayat 1-3 salah satunya termuat dalam hadis riwayat Jundab bin Abdullah sebagai berikut:

“Nabi pernah sakit hingga tidak dapat menunaikan salat tahajud selama satu atau dua malam. Mengetahui hal itu, seorang wanita menghampiri beliau sambil berkata dengan nada mengejek, ‘Wahai Muhammad, sepertinya setanmu [Jibril] sudah mulai meninggalkanmu!’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam kitab Tafsirul Munir juga menjelaskan tentang hadis di atas., yakni tentang proses turunnya Surah Ad-Dhuha ayat 1-3.

Contoh Pertanyaan tentang Asbabunnuzul dan Jawabannya

Daftar pertanyaan tentang asbabunnuzul di antaranya mengenai pengertian, macam-macam, fungsi, serta perannya dalam memahami Al-Qur'an.

Contoh pertanyaan tentang asbabunnuzul yang disajikan berikut ini dapat membantu guru dalam melihat acuan pembuatan soal. Peserta didik juga bisa memanfaatkannya sebagai bahan latihan soal untuk menguji pemahaman tentang materi asbabunnuzul.

Berikut ini daftar pertanyaan tentang asbabunnuzul untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SMA/SMK/MA:

1. Apa pengertian asbab an-nuzul secara bahasa dan istilah?

Pengertian asbabunnuzul berasal dari bentuk idhofah "asbab" yang berarti sebab, dan "nuzul" yang berarti turun. Secara bahasa, asbabunnuzul adalah sebab-sebab yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu. Secara istilah, pengertian asbabunnuzul ialah sebab-sebab yang melatarbelakangi diturunkannya ayat-ayat Al-Qur'an.

2. Apa saja macam-macam asbabunnuzul?

Macam-macam asbabunnuzul berdasarkan jumlah ayat yang turun dan sebabnya terbagi menjadi dua, yakni ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid dan ta'addud an-nazil wa al-asbab wahid.

Pertama, ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid adalah beberapa sebab yang melatarbelakangi turunnya satu ayat Al-Qur’an seperti asbabunnuzul Surah Al-Ikhlas ayat 1-4. Kedua, ta'addud an-nazil wa al-asbab wahid yakni satu sebab yang melatarbelakangi turunnya beberapa ayat Al-Qur’an seperti Surah Ad-Dukhan ayat 10, 15, dan 16.

3. Mengapa ada asbabunnuzul dalam Al-Qur'an?

Para mufasir Al-Qur'an sepakat bahwa asbabunnuzul ada untuk mengabadikan atau menjelaskan hukum atas sebuah kejadian yang menjadi sebab diturunkannya ayat Al-Qur'an.

4. Apakah seluruh ayat Al-Qur'an ada asbabunnuzul-nya?

Tidak semua ayat di dalam Al-Qur'an memiliki asbabunnuzul. Hanya sepertiga ayat di dalam Al-Qur'an yang memiliki asbabunnuzul.

5. Mengapa ada ayat Al Qur'an yang tidak memiliki asbabunnuzul?

Tidak ada alasan utama untuk menjawab kenapa ada ayat Al-Qur'an yang tidak memiliki asbabunnuzul. Al-Qur'an sejatinya memiliki ayat-ayat ibtida'i, yakni ayat-ayat yang tidak memiliki sebab-sebab diturunkannya. Misalnya, ayat-ayat yang mengisahkan tentang para nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad saw.

6. Apa fungsi asbabunnuzul dalam memahami Al-Qur'an?

Fungsi asbabunnuzul, sebagaimana dijelaskan Pan Suaidi dalam jurnal Asbabun Nuzul: Pengertian, Macam-Macam, Redaksi, dan Urgensi (2016), meliputi:

• Mengetahui hikmah dan rahasia diundangkannya suatu hukum dan perhatian syara’ terhadap kepentingan umum, tanpa membedakan etnik, jenis kelamin, dan agama.
• Mengetahui asbab an-nuzul membantu memberikan kejelasan terhadap beberapa ayat.
• Pengetahuan asbab an-nuzul dapat mengkhususkan (takhsis) hukum terbatas pada sebab, terutama ulama yang menganut kaidah (khusus as-sabab) sebab khusus.
• asbabunnuzul dapat membantu memahami apakah ayat berlaku umum atau khusus dan bagaimana penerapannya.
• asbabunnuzul mempermudah orang dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur'an dan memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan, sebab mengetahui turunnya.

7. Bagaimana peran asbabunnuzul dalam penafsiran Al-Qur'an?

Peran asbabunnuzul dalam penafsiran Al-Qur'an ada dua. Pertama, menjadikan ayat Al-Qur'an lebih relevan dengan kondisi yang dihadapi. Kedua, melalui asbabunnuzul, mufasir tidak hanya melihat ayat Al-Qur'an sebagai redaksi tetapi juga tuntunan kondisi.

8. Bagaimana cara mengetahui asbabunnuzul ayat Al-Qur'an?

Cara mengetahui asbabunnuzul ayat Al-Qur'an adalah dengan melacak riwayat-riwayat hadis terutama yang berkategori sahih.

Dalam buku Asbabun-Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur’an (2017), Muchlis M. Hanafi, dkk. menjelaskan cara paling autentik untuk mengetahui asbabunnuzul adalah melalui riwayat-riwayat hadis yang disampaikan nabi kepada para sahabatnya. Sahabat ialah mereka yang hidup di masa nabi serta mengetahui dan menyaksikan proses turunnya wahyu hingga peristiwa yang melingkupinya.

9. Apa contoh asbabunnuzul dalam bentuk peristiwa?

Contoh asbabunnuzul dalam bentuk peristiwa adalah ketika kaum musyrikin meminta kompromi menyangkut kepercayaan dan agama kepada Nabi Muhammad. Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab Tafsir Al-Jalalain (1997) menjelaskan, orang kafir meminta Rasulullah menyembah berhala milik mereka selama setahun.

Allah Swt. kemudian menurunkan Surah Al-Kafirun sebagai penegas kepada Nabi Muhammad dan pengikutnya bahwa tidak akan menyembah tuhan selain Allah Swt.

10. Apa asbabunnuzul dari surat Al Maidah ayat 48?

asbabunnuzul Surah Al-Maidah ayat 48 adalah ketika pemuka agama Yahudi menguji Rasulullah saw. Pemuka Yahudi waktu itu mengubah beberapa ayat kitab Taurat demi kepentingan mereka, salah satunya hukum bagi pelaku zina.

Para pemuka Yahudi kemudian mendatangi Rasulullah saw. untuk menanyakan hukuman bagi pelaku zina. Bersamaan dengan itu, Allah Swt. menurunkan Surah Al-Maidah ayat 48. Alhasil, Rasulullah saw. dapat menjawab pemuka Yahudi, menggunakan hukum pelaku zina berdasarkan isi kitab Taurat yang sebenarnya.

11. Apa asbabunnuzul Surah Al Kafirun?

Jalaluni As-Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul menjelaskan, asbabunnuzul surah Al-Kafirun adalah tanggapan atas kehadiran tokoh utama dari kaum musyrikin. Tokoh tersebut meminta kompromi menyangkut kepercayaan dan agama kepada Nabi Muhammad. Ia meminta nabi menyembah berhala yang ia sembah selama setahun.

12. Apa asbabunnuzul Surah At Taubah ayat 105?

Asbabunnuzul dari Surah At-Taubah ayat 105 berkaitan dengan pertobatan yang dilakukan Abu Lubabah bin Abdul Mundzir. Ia merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad.

Proses pertobatannya dimulai dari turunnya ayat 102. Selain Lubabah, ada sembilan orang lain yang bertobat dan menyerahkan hartanya untuk sedekah.

Penyerahan harta kekayaan tersebut merupakan wujud keseriusan mereka atas tobat yang mereka lakukan.

13. Apa asbabunnuzul Surah Al Insyirah ayat 1-8?

Asbabunnuzul Surah Al Insyirah ayat 1-8 adalah ketika Allah memberikan Nabi Muhammad perasaan lapang dada. Allah Swt. mengangkat derajat nabi serta meringankan bebannya.

Asbabunnuzul tersebut dijelaskan dalam Tafsir Ibnu Katsir Online. Pemberian perasaan lapang dada dari Allah tersebut terjadi pada malam Isra.

Hal itu dilatarbelakangi oleh kesulitan dan rintangan yang menghadang Nabi Muhammad saat berdakwah di Mekkah.

14. Apa asbabunnuzul Surah An Nisa ayat 59?

Turunnya Surah An-Nisa ayat 59 dilatarbelakangi oleh peristiwa yang terjadi dalam pasukan muslim yang dipimpin Abdullah bin Huzafah. Ketika itu, Abdullah sedang marah, kemudian memerintahkan pasukannya untuk menceburkan diri ke bara api.

Singkat cerita, turunlah ayat tersebut, yang menjelaskan bahwa seorang umat hanya boleh menuruti perintah pemimpin jika perintah itu baik.

15. Apa asbabunnuzul Surah Al Ikhlas?

Asbabunnuzul Surah Al-Ikhlas adalah keraguan yang dilontarkan orang kafir. Amir bin Thufail, Zaid bin Qais, dan lainnya berkumpul seraya bertanya kepada nabi tentang sifat tuhan dari Nabi Muhammad; apakah ia berasal dari emas, perak, besi, atau tembaga?

Kemudian, diturunkanlah Surah Al-Ikhlas yang menjelaskan bahwa Allh tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Bahwa tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Allah.