Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Asbabun Nuzul Surat At Taubah Ayat 103: Taubat Abu Lubabah

Asbabun Nuzul Surat At Taubah Ayat 103 lengkap dengan terjemahan: tentang proses penerimaan taubatnya Abu Lubabah.

Asbabun Nuzul Surat At Taubah Ayat 103: Taubat Abu Lubabah
Ilustrasi Al-Qur'an. (istockphoto)

tirto.id - Asbabun Nuzul Surat At-Taubah (9) ayat 103 berawal dari proses penerimaan taubat Abu Lubabah bin Abdul Mundzir, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW.

Proses taubat yang diterima itu diakhiri dengan pemberian zakat oleh Abu Lubabah bin Abdul Mundzir dan teman-temannya.

Untuk pemberian zakat tersebut, dijelaskan dalam Al-Quran Surat At Taubah Ayat 103.

Berikut ini isi ayat tersebut.

خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

Latin: Huzmin amwalihim shodaqotan tuthohhiruhum wa tuzakkiihim bihaa wa shalli alaihim inna solataka sakunullahum wallahu sami'un alim

Artinya: "Ambillah zakat dari harta mereka (untuk) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. At Taubah/9:103)

Terlepas dari peristiwa Lubabah dan kawan-kawannya, situs Quran Kementerian Agama mendeskripsikan tentang “menyucikan” lewat zakat.

Melalui keterangannya, dijelaskan bahwa zakat bisa menyucikan seseorang dari kekikiran dan cinta yang mendalam terhadap harta.

Lantas, bagaimana isi riwayat yang menjabarkan sebab nuzul Surat At Taubah Ayat 103?

Asbabun Nuzul Surat At Taubah Ayat 103 Lengkap dengan Terjemahan

Muchlis M. Hanafi dalam Asbabun-Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur’an (2017, hlm. 281) menyebutkan Lubabah gembira karena taubatnya diterima Allah SWT.

Oleh sebab itu, Lubabah bersama teman-temannya merasa siap untuk menyerahkan harta-harta mereka.

Pada akhirnya, mereka pun menemui Nabi Muhammad SAW demi menyatakan kesiapannya tersebut.

Seperti yang dituliskan lewat riwayat berikut (Hasan; diriwayatkan oleh aí-Íabariy dan Ibnu Abì Èàtim dari jalur Abù Ëàlië dari Mu‘àwiyah bin Ëàlië dari ‘Aliy bin Abì Íalëah dari Ibnu ‘Abbàs).

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: أَنَّ أَبَا لُبَابَةَ وَأَصْحَابَهُ جَاءُوْا رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم حِيْنَ أُطْلِقُوْا، فَقَالُوْا :يَا رَسُوْلَ اللهِ هَذِهِ أَمْوَالُنَا فَتَصَدَّقْ بِهَا عَنَّا وَاسْتَغْفِرْ لَنَا. فَقَالَ: ما أُمِرْتُ أَنْ آخُذَ مِنْ أمْوَالِكُمْ شَيْئا. فَأَنْزَلَ الله: (خُذْ مِنْ أمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِها). (1)

Terjemahan: Ibnu ‘Abbàs berkata, “Usai dibebaskan, Abù Lubàbah dan teman-temannya bergegas menghadap Rasulullah êallallàhu ‘alaihi wasallam. Mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah, ini adalah harta-harta kami. Sedekahkanlah semuanya atas nama kami dan mintakanlah kami ampunan kepada Allah.’ Beliau lalu bersabda, ‘Aku tidak diperintahkan untuk mengambil harta kalian sedikit pun.’

Setelah itu turunlah ayat, khuž min amwàlihim shadaqatan tuthahhiruhum watuzakkìhim bihà.”

Setelah menyatakan kesiapan, kenyataannya Nabi Muhammad tak berniat mengambil harta Lubabah karena merasa tak mempunyai hak. Dijelaskan oleh situs Laduni, beliau menolak dan menjelaskannya melalui wahyu Allah SWT.

Melalui Surat At Taubah Ayat 103 dijelaskan bahwa zakat itu bisa diambil dari teman-teman Lubabah. Tujuannya adalah demi menyucikan mereka semua dari segala dosa yang pernah diperbuat.

Selain itu, ayat tersebut juga menjelaskan tentang perlunya doa agar Lubabah dan kawan-kawannya memperoleh ketenteraman. Kemudian, diakhiri dengan penjelasan bahwa Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Baca juga artikel terkait ASBABUN NUZUL atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno