Menuju konten utama

7 Contoh Pelanggaran HAM di Keluarga dan Cara Menanganinya

Berikut beberapa contoh pelanggaran HAM dalam keluarga yang sering terjadi, cara mengatasi dan bentuk penegakan hak asasi manusia di lingkungan keluarga.

7 Contoh Pelanggaran HAM di Keluarga dan Cara Menanganinya
7 Contoh Pelanggaran HAM di Keluarga dan Cara Menanganinya./Ilustrasi orangtua memaksakan kehendaknya kepada anak. Getty Images/iStockPhoto

tirto.id - Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masih sering terjadi di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di lingkungan keluarga. Lalu, seperti apa saja contoh pelanggaran HAM di lingkungan keluarga yang sering terjadi?

HAM merupakan hak serta kebebasan fundamental bagi semua orang tanpa memandang asal-usul bangsa, jenis kelamin, etnis, agama, ras, bahasa, serta status lainnya. HAM sejatinya harus dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan Undang-Undang (UU) RI Nomor 39 tahun 1999, pengertian hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Hak bagi setiap individu adalah wajib tanpa memperlihatkan latar belakang mereka. Pelanggaran HAM dianggap terjadi jika hak-hak yang diakui secara universal dan dilindungi oleh hukum dilanggar, dikurangi, dan dibatasi baik itu secara sengaja maupun tidak.

Contoh pelanggaran HAM di lingkungan keluarga menjadi salah satu kasus pelanggaran HAM yang sering terjadi di Indonesia. Padahal keluarga seharusnya menjadi lingkungan sosial pertama yang berperan penting dalam perlindungan anak.

Contoh Pelanggaran HAM di Lingkungan Keluarga

Kasus pelanggaran HAM terhadap anggota keluarga semakin banyak dan sering terjadi, berikut ini contoh pelanggaran HAM yang marak terjadi di Indonesia.

1. Eksploitasi Anak untuk Bekerja

Eksploitasi anak merupakan tindak sewenang-wenang dan diskriminatif terhadap anak-anak dengan tujuan memaksa anak untuk melakukan sesuatu tanpa memperhatikan hak anak seperti mental dan fisiknya.

Contoh kegiatan yang mengeksploitasi anak adalah anak di bawah umur dijadikan sumber penghasilan oleh orang tua dengan tujuan menghasilkan keuntungan.

2. Anak Dilarang Untuk Belajar

Belajar atau menuntut ilmu adalah kewajiban setiap anak sebagaimana program wajib belajar 12 tahun yang diperintahkan pemerintah.

Akan tetapi banyak orang tua yang abai akan hal tersebut dan memilih untuk memutuskan Pendidikan anaknya guna bekerja. Hal tersebut tentunya termasuk bentuk pelanggaran HAM di lingkungan keluarga yang dilakukan orang tua terhadap anaknya.

3. Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Kekerasan terhadap anak merupakan Tindakan yang mengancam kesejahteraan dan tumbuh kembang anak baik secara fisik maupun mental. Kekerasan anak dibagi menjadi 4 macam, yaitu kekerasan emosional, kekerasan fisik, kekerasan verbal, dan kekerasan seksual.

Di lingkungan keluarga, pelaku atau korban KDRT adalah orang yang memiliki hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, wali dengan suami, serta anak bahkan pembantu rumah tangga.

4. Anggota Keluarga yang Membunuh Anggota Keluarga Lainnya

Pembunuhan merupakan Tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan cara melanggar hukum atau tidak melawan hukum. Motif yang melatarbelakangi konflik pembunuhan misalnya politik, kecemburuan, dendam, membela diri, dan sebagainya.

5. Tidak adanya Kebebasan Beragama di Lingkungan Keluarga

Kebebasan beragama adalah hak setiap individu untuk menerapkan agama atau kepercayaan dalam ruang pribadi atau umum. Kebebasan beragama merupakan satu konsep hukum yang terkait, tetapi tidak serupa dengan, toleransi agama, pemisahan antara agama dan negara, atau negara sekuler.

6. Orang Tua yang Bersikap Otoriter

Salah satu bentuk pelanggaran HAM yang tidak disadari oleh para orang tua apalagi sikap otoriter. Ciri-ciri orang tua otoriter adalah yang banyak menuntut anak tanpa adanya kompromi, selain itu banyak menerapkan hukuman jika anak melakukan kesalahan tanpa mendengar alasannya terlebih dahulu.

7. Orang Tua yang Memaksakan Kehendak Anak

Orang tua yang selalu memaksakan keinginan anak juga termasuk kategori orang tua otoriter. Seorang anak berhak menuntut ilmu berdasarkan keinginan dan keterampilan yang Ia sukai. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi pola pikir, ketahanan mental, dan ekonomi mereka di masa depan.

Cara Mengatasi Pelanggaran HAM

Untuk menangani pelanggaran HAM di lingkungan keluarga, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah musyawarah.

Jika sampai terjadi kasus pelanggaran HAM berat seperti KDRT, anak dapat melakukan pelaporan ke pihak yang berwenang, seperti Komisi Perlindungan Anak (KPAI).

Upaya penegakan HAM adalah seluruh tindakan yang dilakukan dengan tujuan membuat HAM semakin dihormati dan diakui oleh segenap masyarakat dan pemerintah. Untuk mencegah konflik perselisihan antar sesama anggota keluarga, dapat diimplementasikan beberapa langkah berikut:

  1. Menghormati semua hak anggota keluarga.
  2. Mematuhi aturan yang ada di rumah.
  3. Tidak mengganggu anggota keluarga yang sedang berkegiatan.
  4. Saling menghargai antar anggota keluarga.

Contoh Penegakan HAM di Lingkungan Keluarga

Penegakan hak asasi manusia di dalam keluarga melibatkan prinsip-prinsip seperti penghormatan, kesetaraan, dan keadilan.

Berikut adalah beberapa contoh cara bagaimana hak asasi manusia dapat ditegakkan di dalam lingkungan keluarga:

1. Penghormatan dan Komunikasi

  • Memberikan penghargaan dan menghormati pendapat setiap anggota keluarga.
  • Mendorong komunikasi terbuka dan jujur di antara anggota keluarga.
  • Mendengarkan dengan penuh perhatian dan tidak memotong pembicaraan.

2. Kesetaraan

  • Menyediakan peluang yang setara bagi setiap anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
  • Menghormati hak anak-anak untuk berpendapat dan terlibat dalam keputusan yang memengaruhi mereka.
  • Membagikan tanggung jawab dan pekerjaan rumah tangga secara adil.

3. Perlindungan Terhadap Kekerasan

  • Menjauhkan diri dari tindakan kekerasan verbal, fisik, atau emosional.
  • Menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk anggota keluarga.

4. Hak Anak-Anak

  • Memberikan hak kepada anak-anak untuk mendapatkan pendidikan dan mengembangkan potensi mereka.
  • Melindungi anak-anak dari eksploitasi, pelecehan, atau diskriminasi.
  • Memberikan privasi kepada anak-anak dan menghormati ruang pribadi mereka.

5. Keadilan

  • Memastikan distribusi sumber daya dan perhatian yang adil di antara semua anggota keluarga.
  • Tidak mendiskriminasi berdasarkan jenis kelamin, usia, atau faktor lainnya.
  • Menyediakan perlindungan hukum yang setara bagi semua anggota keluarga.

6. Partisipasi

  • Mendorong partisipasi aktif semua anggota keluarga dalam kegiatan dan keputusan keluarga.
  • Memberikan kesempatan bagi setiap anggota keluarga untuk berkontribusi sesuai dengan kemampuannya.

7. Kesadaran Hak Asasi Manusia

  • Mendidik anggota keluarga tentang hak asasi manusia dan pentingnya menghormatinya.
  • Membahas isu-isu hak asasi manusia yang relevan dengan keluarga.

8. Pembangunan Positif

  • Mendukung pertumbuhan dan perkembangan positif setiap anggota keluarga.
  • Memberikan dukungan emosional dan psikologis dalam menghadapi tantangan dan kesulitan.
Penegakan hak asasi manusia di dalam keluarga melibatkan kesadaran, tanggung jawab, dan keterlibatan aktif dari setiap anggota keluarga untuk menciptakan lingkungan yang menghormati dan melindungi hak masing-masing anggota keluarga tersebut.

Baca juga artikel terkait CONTOH PELANGGARAN HAM atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno