Menuju konten utama
Tragedi Penembakan Orlando

Clinton, Obama Tunda Kampanye, Indonesia Sampaikan Simpati

Pasca terjadinya tragedi penembakan di Orlando, Florida, Hillary Clinton dan Presiden AS Barrack Obama membatalkan rencana kampanye mereka bersama di Wisconsin hari Rabu pekan ini. Pemerintah Indonesia sendiri turut mengecam tragedi tersebut, sembari menambahkan bahwa tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam kejadian itu.

Clinton, Obama Tunda Kampanye, Indonesia Sampaikan Simpati
Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton dan suaminya mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton. Antara Foto/Reuters/Mike Segar

tirto.id - Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton menunda kampanye bersama pertamanya dengan Presiden Barack Obama pasca terjadinya tragedi penembakan di Orlando, Florida, yang merupakan penembakan massal terburuk sepanjang sejarah Amerika Serikat.

Clinton pada mulanya dijadwalkan berkampanye dengan Obama di Wisconsin pada Rabu pekan ini, setelah Obama mendukungnya menjadi calon presiden dari Partai Demokrat untuk pemilihan presiden November, namun kegiatan tersebut diundur, demikian menurut keterangan tim kampanye Clinton pada pada Minggu (12/6/2016).

Gedung Putih membenarkan penundaan tersebut. Mereka mengumumkan: "Mengingat serangan di Orlando, perjalanan Presiden ke Green Bay, Wisconsin, yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu ditunda."

Sebelumnya, Obama menyampaikan pidato singkat yang disiarkan di televisi untuk mengonfirmasi bahwa serangan di sebuah kelab malam khusus gay di Orlando, Florida, yang menewaskan 50 orang sedang diselidiki sebagai kemungkinan aksi teror.

Kepolisian Florida menyebutkan penembakan diduga dilakukan oleh seorang pria bernama Omar Mir Seddique Mateen (29), warga Amerika Serikat keturunan Afghanistan.

Sebagai catatan, Sitora Yusufiy, mantan istri Omar Mateen mengatakan bahwa pria itu memang mengalami gangguan jiwa dengan tabiat kasar.

Omar sebelumnya pernah diperiksa FBI atas dugaan keterkaitan dengan kelompok radikal Islam tapi tidak sedang diawasi dan memiliki izin kepemilikan senjata, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia mengecam serangan penembakan massal yang terjadi pada Minggu dini hari waktu setempat tersebut, yang menyebabkan 50 orang tewas dan 53 orang lainnya luka-luka.

"Indonesia mengecam serangan di Orlando. Kami menyampaikan simpati mendalam kepada keluarga korban, pemerintah, dan rakyat AS," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, seperti dilansir pada akun Twitter Kemlu di Jakarta, Senin.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden penembakan massal di Orlando tersebut.

"KJRI [Konsulat Jenderal RI] di Houston saat ini sedang mencari informasi lebih jauh. Namun, sejauh ini tidak terdapat laporan adanya WNI yang menjadi korban," kata Iqbal.

Berdasarkan data KJRI Houston, jumlah keseluruhan WNI di Florida saat ini mencapai 2.522 jiwa, yang terdiri dari 1.263 pria dan 1.259 wanita.

"KJRI akan terus memantau perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat dan jaringan masyarakat Indonesia," ujar Iqbal.

Baca juga artikel terkait HUKUM

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara