Menuju konten utama

Cina Ganggu Kedaulatan, TNI Minta Nelayan Dominasi Wilayah Natuna

Nelayan diminta tetap melaut, sebab ada kapal perang TNI yang siaga siap membantu.

Cina Ganggu Kedaulatan, TNI Minta Nelayan Dominasi Wilayah Natuna
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono (kanan) didampingi Panglima Koarmada 1 Laksda TNI Muhammad Ali (kiri) melepas KRI Tjiptadi-381 usai upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (3/1/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/pd

tirto.id - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono berharap, nelayan mendominasi wilayah tangkap di perairan Natuna. Dia mengakui wilayah tersebut kini menjadi sengketa dengan Cina.

"Saya justru berharap, nelayan kita bisa melaut hingga ZEE sana, karena akan semakin menegaskan ini lo, laut kami, kami berhak menangkap ikan di sini," kata Yudo seperti dikutip dari Antara, Sabtu (4/1/2020).

Yudo juga menegaskan, nelayan tak perlu cemas dengan keberadaan kapal ikan asing dan Coast Goard Cina. Sebab TNI telah menyiagakan kekuatan militernya untuk jaga area tersebut.

"Tetap aja melaut, di sini kan ada kapal perang, bisa infokan pada kami," kata usai pimpin upacara gelar pasukan dalam operasi siaga tempur pengamanan laut Natuna sebagai upaya penegakan kedaulatan negara di Natuna, Kepulauan Riau.

Justru sebaliknya, kata Yudo, nelayan sebaiknya menjadi mata dan telinga aparat keamanan, khususnya Angkatan Laut.

"Mungkin dengan kondisi laut kita yang luas, itu tidak bisa dijangkau oleh KRI kita saat ini, kan jumlahnya terbatas," kata dia.

"Tidak usah resah, karena jauh di 130 mil, nelayan kita kecil-kecil, tidak sampai di sana," imbuhnya.

Terkait adanya gangguan, nelayan Indonesia diusir oleh kapal asing, menurutnya sampai saat ini belum ada laporan secara resmi masuk ke TNI.

"Terkait nelayan kita diusir belum ada masuk laporan, namun justru kita yang mengusir mereka, jadi nelayan kita jangan takut," tuturnya.

Sebelumnya, Herman, Ketua Nelayan Lubuk Lumbang, Kelurahan Bandarsyah pada Rabu malam lalu membenarkan, sebagian nelayan khawatir, karena mereka beranggapan akan ada ancaman di laut.

"Saya memaklumi itu, bisa saja kapal asing dendam sama nelayan saya, namun jangan khawatir, saya terus berkoordinasi dengan aparat kita kok, aman itu," kata Herman.

Ia membenarkan berita tentang nelayan yang diusir kapal asing saat sedang memancing. Karena itu ia berharap kapal pengawas Indonesia hadir mengawasi nelayan Natuna seperti yang dilakukan kapal pengawas negara asing terhadap nelayan mereka.

"Nelayan saya kalau di laut tidak berani tidur, jika pun sedang istirahat, mereka harus bergantian, kalau tidak kami bisa ketabrak," tuturnya.

Baca juga artikel terkait NATUNA atau tulisan lainnya dari Dieqy Hasbi Widhana

tirto.id - Politik
Reporter: Antara
Penulis: Dieqy Hasbi Widhana
Editor: Rio Apinino