tirto.id - Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah Al-Mustafa Billah Shah disambut dengan tari Beksan Lawung Alus di Keraton Yogyakarta, Rabu (28/8/2019). Tarian menggambarkan prajurit yang sedang latihan perang itu merupakan karya Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Berdasarkan pantauan reporter Tirto, Raja Malaysia bersama istrinya Tunku Hajah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah binti Almarhum Al-Mutawakkil Alallah Sultan Iskandar Al-Haj dan tiga anaknya yakni Tengku Puteri Iman Afzan, Tengku Ilisha Ameera, dan Tengku Ilyana Tengku Abdull tiba di Keraton Yogyakarta pukul 11.40 WIB.
Mereka disambung oleh empat putri Sri Sultan Hamengku Buwono X yakni GKR Mangkubumi, GKR Bendara, GKR Maduretno, dan GKR Condrokirono beserta mantu Dalem KPH Purbodinignrat dan KPH Notonegoro di Regol Kamandungan Lor.
Setelah itu, mereka disambut Sri Sultan Hamengku Buwono X dan permaisuri GKR Hemas di Regol Danapratapa. Rombongan Raja Malaysia kemudian dijamu oleh Sultan di Gedhong Jene untuk beramah tamah dan dilanjutkan dengan menilik beberapa koleksi salah satunya adalah batik keraton di Tratag Gedhong Prabayeksa.
Di depa Gedhong Jene, Raja Malaysia bersama istri dan anak berpose foto dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama istri dan juga anaknya. Mereka menyambut awak media yang telah menunggu di depan gedung.
Selanjutnya, rombongan dijamu dengan tarian Beksan Lawung Alus di Tratag Bangsal Kencana. Tarian ini merupakan tari putra gagah yang bercerita tentang semangat berlatih para prajurit keraton zaman Sri Sultan HB I. Di akhir kunjungan, rombongan dijamu di Bangsal Manis.
Rombongan Raja Malaysia dijadwalkan mengunjungi Kota Gede untuk melihat industri kerajinan perak, Candi Brorobudur serta menonton sendratari Ramayana di kompleks Candi Prambanan.
Sehari sebelumnya Raja Malaysia bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Di sana Presiden Jokowi dan Raja Malaysia melakukan penanaman pohon damar bersama.
Usai menanam pohon, Presiden Jokowi kemudian mengajak Raja Malaysia untuk meninjau Kebun Raya Bogor.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri