tirto.id - Ceramah singkat Ramadhan 2023 kali ini memuat keutamaan 10 hari pertama puasa yang penuh dengan keberkahan dari Allah Swt.
Dalam rangka mengisi waktu-waktu berkah di 10 hari pertama puasa Ramadan, umat Islam dapat menjalankan amalan sunah seperti membaca Al-Qur’an hingga bersedekah kepada sesama maupun membantu fakir dan miskin.
Kultum Ramadhan tentang Keutamaan 10 Hari Pertama Puasa
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji hanya kepada Allah Swt. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir (kiamat). Amma ba'du...
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Alhamdulillah, kita dalam berkumpul dalam majelis dakwah yang insyaallah dirahmati Allah Swt. Pada kesempatan berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan dakwah bertajuk “Keutamaan 10 Hari Pertama Puasa.”
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Bulan Ramadan merupakan salah satu bulan paling istimewa dalam Islam karena memiliki berbagai keutamaan.
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa 10 hari pertama bulan Ramadan adalah rahmat, “Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka.”
Hadis di atas diriwayatkan Imam Baihaqi dan Ibn Khuzaimah. Menurut Imam Suyuthi hadis tersebut bersumber kepada Ali ibn Zaid ibn Jad’an yang divonis orang daif para ulama. Sementara riwayat dari Ali ibn Azin adalah Yusuf bin Ziyad, orang yang divonis daif parah (daif jiddan).
Website NU Online menuliskan bahwa kendati hadis di atas daif, namun masih dapat digunakan sebagai dalil dengan menekankan fadailul a’mal (keutamaan amal). Di sisi lain, bulan Ramadan memang waktu yang penuh dengan keberkahan, tidak mengkhususkan 10 hari pertama saja.
Rasulullah Saw. pernah bersabda mengenai bulan Ramadan penuh dengan keberkahan berikut, “Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian,” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Bulan Ramadan sebagai waktu penuh berkah dapat diisi umat Islam dengan mengerjakan berbagai amalan selain puasa. Pertama, membaca ayat-ayat Al-Qur’an di 10 hari pertama terlebih sepanjang bulan Ramadan.
Bulan Ramadan adalah bulan Al-Qur’an (syahrulquran) karena di waktu tersebut ayat pertama Al-Qur’an dalam sejarahnya diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Firman Allah Swt. dalam Surah Al-Baqarah ayat 185 mengenai syahrulquran adalah sebagai berikut:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Arab Latinnya:
Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn.
Artinya:
“Bulan Ramadan adalah [bulan] yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang benar dan yang batil]. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.
Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [dia tidak berpuasa], maka [wajib menggantinya], sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur,” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Amalan kedua yang dapat dilakukan di 10 hari pertama bulan Ramadan adalah bersedekah. Rasulullah Saw. pernah ditanya sahabat mengenai waktu utama bersedekah berikut, “Dari Anas RA, sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan,’” (HR At-Tirmidzi).
Bersedekah selama bulan Ramadan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk mulai uang, takjil, menu berbuka, makanan sahur, hingga bahan pokok. Di sisi lain, ibadah sedekah memiliki keutamaan istimewa di hadapan Allah Swt. sebagaimana bunyi Surah Al-Hadid ayat 18 berikut:
اِنَّ الۡمُصَّدِّقِيۡنَ وَالۡمُصَّدِّقٰتِ وَاَقۡرَضُوا اللّٰهَ قَرۡضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمۡ وَلَهُمۡ اَجۡرٌ كَرِيۡمٌ
Arab Latinnya:
Innal mussaddiqiina wal mussaddiqooti wa aqradul laaha qardan hassanany yudaa'afu lahum wa lahum ajrun kariim.
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan [balasannya] bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia,” (QS. Al-Hadid [57]: 18).
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan. Semoga puasa Ramadan 2023 kita lancar, dan bisa memperbanyak bacaan Al-Qur’an serta bersedekah kepada sesama. Mudah-mudahan Allah Swt. menjadi rida dengan amalan yang kita perbuat.
Aamiin allahumma aamiin.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fitra Firdaus