tirto.id - Cabang bulu tangkis secara resmi mulai dipertandingan pada Olimpiade Barcelona 1992. Sejak saat itu, Indonesia hampir selalu meraih medali dari cabang tersebut. PB Djarum sebagai salah satu klub badminton ternama di Indonesia punya andil dalam torehan prestasi ini.
Hingga kini tercatat ada 11 atlet dari klub asal Kudus, Jawa Tengah tersebut yang telah berhasil menyumbangkan medali Olimpiade untuk kontingen Indonesia.
Di Olimpiade Barcelona 1992, empat atlet bulu tangkis asal PB Djarum berhasil menyabet 3 medali untuk skuad Indonesia. Di nomor tunggal putra, ada Alan Budikusuma yang meraih medali emas dan Ardi B Wiranatta yang memperoleh medali perak.
Hal ini terjadi karena final tunggal putra memang melibatkan kedua atlet tersebut, yang sama-sama pemain PB Djarum. Kala itu, Alan menumbangkan sang rekan lewat duel straight game 15-2 dan 18-13.
Sementara itu, di Olimpiade yang sama, duet ganda putra Eddy Hartono/Rudy Gunawan harus puas hanya membawa pulang medali perak, usai takluk dua set langsung 11-15 dan 7-15 dari pasangan Korea Selatan, Kim Moon Soo/Park Joo Bong.
Empat tahun kemudian saat Olimpiade Atlanta 1996 atlet PB Djarum hanya menyumbang satu medali perunggu untuk kontingen Merah Putih. Torehan tersebut diberikan oleh ganda putra Antonius B Ariantho/Denny Kantono.
Antonius/Denny kalah dari wakil Malaysia, Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock, di semifinal. Namun mereka berhasil mengatasi ganda Malaysia lainnya, Soo Beng Kiang/Tan Kim Her, di perebutan medali perunggu. Ketika itu mereka menang rubber game dengan skor 15-4, 12-15, dan 15-8.
Pebulutangkis putri Minarti Timur, menjadi pemain PB Djarum yang berhasil mendulang prestasi di Olimpiade Sydney 2000. Duetnya bersama Trikus Harjanto sukses menembus final sektor ganda campuran. Namun, mereka kandas di tangan pasangan Cina, Zhang Jun/Gao Ling. Minarti pulang membawa medali perak dari Sydney, Australia.
Olimpiade Athena 2004, giliran Eng Hian sebagai atlet PB Djarum yang menyumbang medali untuk kontingen Indonesia. Saat itu bersama Flandy Limpele, ia berhasil membawa pulang medali perunggu sektor ganda putra. Di pertandingan perebutan tempat ketiga, mereka berhasil mengandaskan wakil Denmark, Jens Eriksen/M Lundgaard Hansen, lewat duel straight game 15-13 dan 15-7.
Maria Kristin Yulianti menjadi tunggal putri asal PB Djarum yang berhasil menyabet medali dari ajang Olimpiade Beijing 2008. Kendati kandas dari pemain Cina, Zang Ning di semifinal, Maria mampu bangkit dengan melibas wakil Cina lainnya, Lu Lan di perebutan medali perunggu. Maria Kristin menang rubber game dengan skor 11-21, 21-13, dan 21-15.
Torehan impresif juga dibukukan oleh pemain putri PB Djarum lainnya, Liliyana Natsir. Berpasangan bersama Nova Widiyanto di sektor ganda campuran, mereka menyabet medali perak usai kandas oleh wakil Korea Selatan, Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung di final.
Olimpiade London 2012 menjadi torehan paling buruk kontingen bulu tangkis Indonesia di ajang empat tahunan tersebut. Kala itu skuad bulu tangkis Merah Putih harus gigit jari pulang dengan tangan hampa.
Meski demikian ganda campuran asal PB Djarum, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, menjadi wakil Indonesia yang melangkah paling jauh. Mereka finis di posisi ke-4, usai takluk dari ganda Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen di perebutan medali perunggu.
Pasangan Tontowi/Liliyana mencapai puncak prestasi mereka empat tahun kemudian di Olimpiade Rio 2016. Menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang lolos ke final, mereka sukses merebut emas usai mengandaskan wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Laga final berakhir dua set langsung dengan skor 21-14 dan 21-12.
Berikut torehan prestasi atlet PB Djarum dalam gelaran Olimpiade dari masa ke masa.
Olimpiade Barcelona 1992
Alan Budikusuma: Medali emas sektor tunggal putra
Ardi B Wiranata: Medali perak sektor tunggal putra
Eddy Hartono/Rudy Gunawan: Medali perak ganda putra
Olimpiade Atlanta 1996
Antonius B Ariantho/Denny Kantono: Medali perunggu sektor ganda putra
Olimpiade Sydney 2000
Minarti Timur: Medali perak sektor ganda campuran (bersama Trikus Harjanto).
Olimpiade Athena 2004
Eng Hian: Medali perunggu sektor ganda putra (bersama Flandy Limpele)
Olimpiade Beijing 2008
Liliyana Natsir: Medali perak ganda campuran.
Maria Kristin Yulianti: Medali perunggu tunggal putri.
Olimpiade London 2012
-
Olimpiade Rio 2016
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir: Medali emas sektor ganda campuran.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Fitra Firdaus