Menuju konten utama

Update Kasus An Se-young hingga Mundur dari Japan Open 2024

Cek update kasus An Se-young dengan Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA), hingga mundur dari Japan Open 2024.

Update Kasus An Se-young hingga Mundur dari Japan Open 2024
Atlet bulu tangkis tunggal putri Korea Selatan An Se Young saat ditemui usai pertandingan semifinal Indonesia Open 2023 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (17/6/2023). ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira/am.

tirto.id - Update kasus An Se-young hingga mundur dari Japan Open 2024 menjadi babak baru dalam isu yang menerpa dunia badminton saat ini. Tunggal putri yang baru merebut emas Olimpiade 2024 itu tak jadi tampil di Japan Open 2024.

An Se-young memutuskan untuk mengundurkan diri dari Japan Open 2024 yang sejatinya berlangsung pada Selasa-Minggu, 20-25 Agustus 2024. Mundurnya An Se-young juga dibarengi langkah serupa dari 8 peserta lainnya.

Akan tetapi, keputusan An Se-young jelang bergulirnya Japan Open 2024 cukup menjadi sorotan. Sebab, hal ini tidak berselang lama dari kasus konflik An Se-young dengan Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA).

Sebelumnya, An Se-young melancarkan kritik terhadap BKA setelah dirinya menyabet medali emas Olimpiade 2024 cabor badminton nomor tunggal putri pada Senin (6/8). Kritik itu menyasar penanganan cedera An Se-young.

An Se-young diketahui memang menderita cedera ligamen di lutut kanannya ketika final tunggal putri Asian Games 2023 di China. Namun, atlet berusia 22 tahun itu menganggap cederanya tak ditangani dengan baik.

Update Kasus An Se-young hingga Mundur dari Japan Open 2024

Manajemen cedera dari BKA yang dianggap buruk membuat An Se-young mengirim sinyal akan statusnya di tim nasional Korsel. Sebab, dilansir dari Yonhap News Agency, An Se-young menyatakan dirinya merasa berat hati untuk berkompertisi bersama timnas Korsel lagi.

Masih merujuk Yonhap News Agency, An Se-young pun mengatakan bahwa ia berharap BKA akan menginzinkannya tampil di Olimpiade 2028 sebagai individu, bukan tergabung dalam timnas nasional bulu tangkis.

BKA memang sempat mengakui adanya kesalahan diagnosis pada cedera An Se-young, sehingga menyebabkan An tetap bermain dengan rasa sakit. Mengenai sinyal ancaman An untuk mundur dari timnas, BKA menegaskan tindakan itu bisa melanggar aturan.

Sesuai dengan regulasi dari BKA, pebulu tangkis yang boleh berkompetisi di ajang internasional tanpa berada di timnas hanya diperuntukkan bagi atlet berusia di atas 27 tahun (wanita) dan 28 tahun (pria), dengan setidaknya punya pengalaman 5 tahun di timnas.

Sebagai catatan, An Se-young akan berusia 26 tahun di Olimpiade 2028 mendatang. BKA pun khawatir jika aturan di atas tak dipatuhi, hal itu bisa memicu keluarnya pemain-pemain lain dari tim nasional.

"Jika kita tidak mengikuti aturan, maka itu dapat menyebabkan eksodus massal pemain dari tim nasional," kata BKA pada 7 Agustus 2024 lalu, dikutip dari Yonhap News Agency. "Komite Olahraga & Olimpiade Korea memiliki keputusan akhir dalam kelayakan Olimpiade bagi atlet, dan kita tidak dapat secara sewenang-wenang menentukan status pemain."

Kritik An Se-young rupanya merembet pada perkara lain. Sorotan yang diarahkan pada BKA juga menyangkut peraturan agar para atlet mematuhi instruksi dan perintah pelatih, baik selama latihan maupun di luar kamp atlet.

Peraturan ini dianggap berlebihan. Sebagai perbandingan, kepatuhan terhadap instruksi pelatih di cabor panahan Korsel hanya berkaitan dengan peningkatan kinerja dan perlindungan hak asasi manusia.

Sementara itu, langkah investigasi diambil oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korsel terhadap BKA pada Senin (12/8), menyusul kritik An Se-young mengenai penanganan cedera yang bermasalah.

"Kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap dugaan masalah tersebut dengan mewawancarai pejabat asosiasi dan anggota tim nasional, melakukan inspeksi di tempat, dan berkonsultasi dengan para profesional," kata kementerian tersebut, dikutip dari Yonhap News Agency.

Di samping soal manajemen cedera, proses penyelidikan akan mencakup keadilan pada potensi masalah sistemik BKA, pengunaan subsidi negara, proses seleksi pemain timnas, dan masalah kesejahteraan pemain.

Baca juga artikel terkait TURNAMEN BWF 2024 atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Fitra Firdaus