Menuju konten utama

PB Djarum Setop Audisi Bulu Tangkis, Bubarkan KPAI Jadi Trending

Bubarkan KPAI menjadi trending di Twitter usai polemik audisi atlet bulu tangkis PB Djarum.

PB Djarum Setop Audisi Bulu Tangkis, Bubarkan KPAI Jadi Trending
Suasana rapat penghentian Djarum Beasiswa Bulu Tangkis yang diselenggarakan KPAI dan perwakilan daerah di Kantor KPAI, Jakarta, Jumat (16/8/2019). FOTO/Dok. KPAI

tirto.id - Tanda pagar #bubarkanKPAI menjadi trending di Twitter dengan jumlah tweet mencapai 23ribu, berdasarkan pengamatan Tirto pada Jumat (9/9/2019) pukul 10.44 WIB. Tagar ini merupakan respons dari berita PB Djarum yang menghentikan audisi pencarian bakat atlet muda bulu tangkis pada 2020.

Selain tagar #bubarkanKPAI, muncul pula tagar #bubarkanLenteraAnak. "Coba tanya satu persatu anak yg menjadi peserta PBDjarum apakah merasa diexpolitasi??

#bubarkanKPAI," tulis salah satu warganet dengan akun @faizalym45 di Twitter.

"Salah satu olahraga favorite, dan salah satu olahraga penyumbang medali buat negara ini, sekarang malah di permasalahkan karna dibilang ekploitasi anak, disini PBDjarum menghasilkan bibit bibit bulutangkis buat Negara. #bubarkanKPAI," tulis akun @ANAK_TETANGGA_.

Tudingan eksploitasi anak dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam proses seleksi atlet bulu tangkis berbuah mundurnya Djarum dari proses pembibitan atlet. Djarum telah mengumumkan pengunduran diri itu melalui laman resmi.

"Pada audisi kali ini juga, saya sampaikan sebagai ajang untuk pamit sementara waktu, karena pada 2020 kita memutuskan untuk menghentikan audisi umum. Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama kita hentikan dulu, biar reda dulu, dan masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, sebagaimana dikutip laman pbdjarum.org.

Meski demikian, kata dia, audisi umum 2019 tetap akan dilanjutkan hingga tahap final di Kudus, November mendatang. "Dipastikan [audisi] tahun ini akan jalan terus hingga final dengan segala risikonya, karena tahun ini kami sudah janji kepada semua peserta," ujar Yoppy.

Polemik audisi PB Djarum ini bermula dari penjaringan bibit atlet muda melalui program Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis. Semula, audisi tersebut dijadwalkan digelar di Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya dan Kudus. Audisi ini untuk menjaring atlet bulu tangkis berbakat usia 11 dan 13 tahun.

Kegiatan audisi itu dimulai di Bandung pada 28 Juli 2019. Namun, tiga hari sebelum audisi digelar, Yayasan Lentera Anak dan Smoke Free Bandung mendesak panitia acara tidak menjadikan anak-anak sebagai media promosi produk tembakau.

“[Dari] Pemantauan yang dilakukan Lentera Anak sejak 2015 hingga 2018, panitia mengharuskan anak-anak peserta audisi mengenakan kaos dengan tulisan Djarum yang merupakan brand image produk tembakau," kata Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari di siaran persnya, 25 Juli lalu.

Menurut Lisda, audisi itu diduga memuat unsur eksploitasi anak karena memanfaatkan tubuh mereka untuk promosi brand image Djarum yang merupakan produk rokok.

PB Djarum lalu membantahnya. Senior Manajer Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Budi Darmawan, menyebut PB Djarum adalah wadah pembibitan atlet dan tidak memiliki keterkaitan dengan pemasaran rokok.

"Paling mudah membedakan, silakan datang ke warung atau minimarket, cari rokok namanya Djarum Badminton Club. Pasti tidak ada, karena ini adalah club yang didirikan owner Djarum," kata Budi pada 26 Juli 2019, seperti dilansir Antara News.

Baca juga artikel terkait PB DJARUM atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Olahraga
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH