tirto.id - Produk digital seperti buku elektronik atau e-book kian menjamur seiring perkembangan zaman.
Kindle, salah satu produk e-book milik Amazon mencatat penjualan e-book mencapai 487,298,000 pada 2017.
Apakah ini berarti e-book berhasil menggeser posisi buku cetak? Hal ini masih terus diperdebatkan. Meski e-book dinilai praktis dan modern, buku cetak tetap memiliki penggemarnya sendiri.
Di tengah kemajuan seperti ini, lebih memilih tablet atau perangkat digital untuk membaca adalah hal yang wajar.
Hal yang perlu diketahui adalah buku cetak dan e-book menghasilkan pengalaman membaca yang berbeda-beda, khususnya pada anak-anak.
Buku cetak atau e-book, mana yang lebih baik?
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Jurnal Pediatrics menyebutkan bahwa buku cetak memiliki manfaat yang lebih banyak bagi anak-anak daripada e-book.
Penelitian ini melibatkan 37 orang tua dan anak balitanya yang membaca tiga jenis format buku, e-book dengan efek suara dan animasi, e-book biasa, dan buku cetak.
Hasilnya, orang tua mengungkapkan lebih banyak keterlibatan saat membaca buku cetak. Mereka juga mengaku dapat menyelesaikan lebih banyak cerita dalam rentang waktu lima menit.
Balita juga lebih banyak bercerita tentang buku cetak. Mereka juga menunjukkan lebih banyak tanda-tanda ikatan non verbal pada orang tua.
"Membaca buku bersama adalah salah satu kegiatan perkembangan terpenting yang dapat dilakukan keluarga," kata Dr. Tiffany Munzer, ketua penelitian ini seperti yang dikutip dari Healthline.
Penemuan ini rupanya sejalan dengan studi terdahulu. Dilansir dariThe Guardian, penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 tersebut menemukan bahwa pengguna Kindle dewasa menyerap lebih sedikit dari apa yang mereka baca jika dibandingkan dengan mereka yang membaca buku cetak.
Hal ini karena e-book tidak mendukung rekonstruksi mental dari sebuah cerita seperti yang dilakukan buku cetak.
"Pada saat Anda membaca buku cetak, Anda dapat merasakan tumpukan halaman dengan jari Anda," kata Anne Mangen, ketua dari penelitian ini seperti yang dilansir dari The Guardian.
Lebih lanjut, menurut Mangen, pelepasan sensorik tertentu mampu mendukung sensasi visual dari pengalaman membaca buku.
Meski demikian, tidak menutup fakta bahwa e-book lebih murah dan praktis ketimbang buku cetak.
E-book juga akan tetap menjadi alternatif yang lebih murah mengingat harga buku cetak yang belakangan semakin mahal.
Tips membaca bersama anak
Apapun jenis buku yang dipilih, cara membaca tetap memegang peran penting dalam memahami isi buku.
Dilansir dari Harvard Healthagar anak mendapatkan pengalaman maksimal dari membaca buku (baik yang cetak maupun yang elektronik), orang tua perlu terlibat dalam prosesnya. Berikut ini beberapa tips membaca buku bersama anak:
- Jangan hanya membaca kata-katanya. Komentari juga ceritanya dan tanyakan pada anak mengenai pendapatnya, seperti, "Apakah kamu juga mau pergi ke negeri dongeng?" atau "Menurutmu tokoh utamanya lagi bahagia atau sedih?" atau "Menurut adik apa yang akan terjadi selanjutnya?"
- Minta anak membalikan halaman dan menunjukkan berbagai hal yang ada di dalam gambar. Misalnya, minta anak menunjuk dimana letak kotak harta karun yang dicari oleh tokoh utama.
- Hubungkan dengan pengalaman anak, seperti "kita juga pernah, kan, pergi ke perkemahan yang ada danaunya"
- Pilih buku dengan jalan cerita yang familiar dan pesan moral yang mudah dipahami
- Bagi dua buku, letakkan ditengah meja atau pangku bersama. Jadikan buku sebagai objek bersama yang tidak hanya dikendalikan oleh orang tua tetapi juga anak-anak.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yandri Daniel Damaledo